Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Teknologi AI Google Dinilai Bahayakan Bumi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google baru-baru ini mengungkap emisi gas rumah kacanya telah meningkat hampir 50 persen selama lima tahun terakhir. Padahal, perusahaan memiliki target emisi nol bersih pada tahun 2030.

Statistik dalam Laporan Lingkungan Hidup Google tahun 2024 menunjukkan peningkatan emisi gas rumah kaca raksasa teknologi tersebut sebesar 48 persen dibandingkan tahun 2019, tahun dasar yang digunakan untuk melacak kemajuan perusahaan, dikutip dari Mashable.

Lonjakan tersebut memperlihatkan peningkatan sebesar 13 persen dari tahun ke tahun, atau setara dengan 14,3 juta ton karbon dioksida. Sebagai perbandingan, rata-rata mobil menghasilkan 4,6 ton per tahun, yang berarti Google mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca dibandingkan 3,1 juta mobil tahun lalu.

Baca Juga:
Waspada Brain Cipher Susupi "Kunci" Data PDNS 2 dengan Malware

Laporan Google menyalahkan lonjakan ini terutama pada “peningkatan konsumsi energi pusat data dan emisi rantai pasokan”. Singkatnya, hal ini disebabkan oleh kecerdasan buatan (artificial Intelligence), penyebab yang tidak mengherankan mengingat ringkasan penelusuran AI Google saja menggunakan energi 10 kali lebih banyak dibandingkan penelusuran Google standar.

Seperti banyak perusahaan teknologi lainnya, Google dengan cepat menerapkan AI di hampir setiap area bisnisnya, mulai dari alat Terjemahan hingga aplikasi Foto.

“Seiring dengan semakin terintegrasinya AI ke dalam produk kami, pengurangan emisi mungkin menjadi tantangan karena meningkatnya permintaan energi dari intensitas komputasi AI yang lebih besar, dan emisi yang terkait dengan perkiraan peningkatan investasi infrastruktur teknis kami,” demikian bunyi laporan Google.

SHARE:

Tablet Perdana Poco Pad Masuk ke Indonesia, Punya Baterai Bongsor

Gara-gara AI, Emisi Gas Rumah Kaca Raksasa Teknologi Meningkat Drastis