Technologue.id, Jakarta - Dalam laporan yang menceritakan tentang Crypto AG, sebuah perusahaan berbasis di Swiss yang meraih kesuksesan untuk mesin pembuat kode selama Perang Dunia II, perusahaan ini akhirnya menjadi produsen mesin enkripsi populer untuk negara-negara di seluruh dunia pada dekade berikutnya. Kalangan pemerintah percaya bahwa komunikasi antara diplomat, militer, dan mata-mata dirahasiakan. Apa yang tidak diketahui oleh negara-negara itu adalah bahwa Crypto AG yang sebenarnya dimiliki oleh CIA -awalnya bermitra dengan intelijen Jerman Barat.
Baca Juga: Curiga Dimata-matai, AS Larang Drone Buatan China Mengudara
Terlebih lagi, akses memungkinkan kedua negara untuk rig teknologi sehingga mereka dapat dengan mudah memecahkan kode apa pun. Seorang hakim federal memutuskan bahwa T-Mobile dan Sprint akhirnya bisa bergabung, sebagian besar karena ia menyimpulkan Sprint mengerikan dan CEO T-Mobile, John Legere, luar biasa. Kemudian Verly's Nilay Patel memecah keputusan. Pengenalan wajah bertenaga AI dari Clearview telah menjadi topik hangat selama beberapa minggu sekarang. CNN Business mendapat demo, di mana O'Sullivan mengatakan sistem bisa mengakses 'foto yang tidak lagi tersedia untuk umum secara online' dan keterangan 'foto saya sebagai anak di bawah umu'.Baca Juga: Dicurigai Mata-mata, Personil Militer AS Dilarang Pakai TikTok
Itulah sekiranya bacaan yang direkomendasikan dari sebuah tulisan panjang terbaik tentang teknologi dan lebih banyak bisa dijumpai di web, sebagaimana dilansir dari Engadget.