Technologue.id, Jakarta - Google dikabarkan tengah menguji coba fitur keamanan terbaru untuk layanan Gmail miliknya. Fitur ini disebut mampu mendeteksi email palsu yang masuk ke kotak masuk pengguna.
Dilansir dari The Verge (27/7/2020), fitur tersebut menggunakan standar Indicators for Message Identification (BIMI). Menurut Google, otentikasi dengan BIMI dapat membuat penerima lebih yakin bahwa email yang diterima berasal dari sumber yang jelas.
Baca Juga:
Google Hadirkan Penerjemah Bahasa Mesir Kuno
Selain BIMI, Google juga membawa teknologi DMARC yang dapat mencegah scammer memalsukan alamat pengirim email. Teknologi ini mirip dengan tanda centang yang digunakan jejaring sosial untuk akun yang sudah terverifikasi.
Proses verifikasi akun Gmail ini nantinya akan dilakukan oleh dua badan berwenang yakni Entrust Datacard dan DigiCert. Sayangnya belum dijelaskan seperti apa nantinya logo pada akun Gmail yang sudah terverifikasi apakah centang biru atau logo yang lain.
Baca Juga:
Palestina Hilang dari Google Maps, Ini Sanggahan Google
Google mengklaim fitur keamanan terbaru ini akan meminimalisir kejahatan siber yang dilancarkan melalui serangan phishing dengan email. Dimana saat ini banyak korban yang tertipu mengklik tautan yang diberikan oleh sumber tidak jelas yang berakhir pada pencurian data dan kejahatan lainnya.
Namun Google sendiri hingga saat ini masih tutup mulut terkait kapan fitur keamanan ini akan diluncurkan. Perusahaan yang dipimpin oleh Sundar Pichai itu hanya menyebut bahwa fitur ini akan diuji coba ke sejumlah pengguna dalam beberapa minggu kedepan.