Technologue.id, Jakarta - PT Ketrosden Triasmitra Tbk (Triasmitra) siap mendukung langkah transformasi digital di Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam beberapa pencapaian strategis yang sedang perusahaan jalankan maupun yang akan dilakukan di masa mendatang.
Titus Dondi, Direktur Utama PT Ketrosden Triasmitra Tbk mengatakan bahwa ada tiga poin langkah-langkah strategis yang sedang dan akan mereka lakukan di masa mendatang.
"Yang pertama adalah per tanggal 10 November kemarin atau bertepatan dengan hari pahlawan, kami baru saja mencatatkan diri menjadi perusahaan terbuka. Untuk itu, kami memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta memiliki saham Triasmitra," ujar Titus, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga:
Kabel Laut Jasuka, Penyebab Gangguan Telkom Indihome
Titus menerangkan, dengan memiliki saham Triasmitra, berarti masyarakat juga berpartisipasi dalam mendukung transformasi digital melalui pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan kabel laut di Indonesia.
Kemudian poin kedua, Triasmitra akan membangun sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) dari Jakarta ke Singapore yang nantinya akan dinamakan SKKL RISING-8. Ini merupakan upaya perusahaan dalam memenuhi permintaan pihak operator seluler dan penyedia layanan internet untuk menambah jalur kabel optik khususnya kabel optik bawah laut (submarine deployer).
"Sebelumnya kami sudah memiliki kabel laut yang kami namakan B2JS dari Jakarta ke Singapura. Dan kabel laut tersebut sudah terisi penuh dan dibeli seluruh pelanggan kami. Mereka membutuhkan kembali jaringan kabel laut dari Jakarta ke Singapura. Hal ini terkait dengan demand dari partner mengenai konektivitas dari Jakarta ke Singapura yang masih sangat besar," ungkapnya.
Menurut Titus, teknologi jaringan terbaru ini akan berbeda dengan jaringan sebelumnya. Di mana Triasmitra akan menggunakan sistem Repeatered dan mampu berkapasitas sebesar 25 Tera Bite per second per fiber pair.
"Ketika kabel laut ini telah terpasang dan siap launching, maka ini akan menjadi kabel laut pertama di Indonesia yang menyediakan kapasitas hingga 25 Tera Bite per second per fiber pair," pungkasnya.
SKKL ini akan memiliki panjang sekitar 1.150 km. Saat ini Rising-8 masih proses perijinan di Tim Nasional Penataan Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah dan direncanakan siap dipakai (RFS) pada quarter ke 2 Tahun 2024.
Baca Juga:
Target Huawei Percepat Transformasi Digital di Indonesia
Lebih lanjut untuk poin ketiga, Triasmitra mempunyai kapal penggelar kabel sendiri. Pertengahan tahun 2022 ini Triasmitra telah membeli kapal Skandi Sotra berbendera
Norwegia untuk dilakukan konversi menjadi kapal penggelar kabel (cable ship). Saat ini kapal tersebut masih dalam proses konversi di Pax Ocean Batam Kepulauan Riau.
Kapal yang diberi nama Bentang Bahari ini telah dilengkapi dengan peralatan (equipment) yang penting seperti Remotely Operated Vehicle (ROV), Cable Plough, Cable Engine dan peralatan-peralatan penting lainnya sehingga mumpuni untuk melakukan penggelaran kabel bawah laut baik di kedalaman (water depth) tinggi maupun sedang.
Kapal Bentang Bahari selain akan dipakai untuk melakukan penggelaran kabel bawah laut, juga akan dipakai untuk maintenance atau perbaikan kabel bawah laut, terutama kabel bawah laut milik Triasmitra sendiri.
Kapal penggelar kabel Bentang Bahari akan siap beroperasi pada tahun 2023 dan akan melakukan tugas pertamanya untuk menggelar kabel SKKL Rising-8.