Technologue.id, Jakarta - Pada 12 Oktober 2024, SpaceX berhasil meluncurkan Starship ke angkasa dan menurunkannya kembali ke Bumi. Ketimbang mendarat secara mandiri di laut, SpaceX ketika itu menyiapkan "sumpit raksasa" di menara besar untuk menangkap Starship.
SpaceX kembali melakukan uji terbang untuk raksasa Starship-nya, tetapi memilih untuk tidak mencoba menangkap Super Heavy Booster kali ini. Roket diluncurkan dari fasilitas SpaceX di Boca Chica di Texas pada pukul 22.00 UTC pada tanggal 19 November tanpa insiden.
Setelah pemisahan tahap, Super Heavy booster melakukan manuver putar khasnya dan tampaknya kembali ke lokasi peluncuran untuk menangkap sumpit di menara peluncuran.
Baca Juga:
Unik, SpaceX Tangkap Roket Super Heavy dari Luar Angkasa
Akan tetapi, teknisi SpaceX malah mengalihkan pendorong ke pendaratan darurat di Teluk Meksiko. Pendorong itu melakukan pendaratan di atas air sebelum jatuh terguling menjadi bola api alias terbakar.
SpaceX tidak segera mengungkapkan alasan pendaratan di laut, tetapi kemudian memposting: "Pemeriksaan kesehatan otomatis perangkat keras penting di menara peluncuran dan penangkapan memicu pembatalan upaya penangkapan".
Tentu saja, menara itu tampak mengalami kerusakan signifikan selama peluncuran, dan menara petir di atas telah mengembangkan kemiringan yang nyata setelah keberangkatan Starship. Akan tetapi, tidak ada indikasi bahwa ini terkait dengan keputusan untuk melaksanakan manuver pengalihan yang telah direncanakan sebelumnya ke pendaratan darurat di Teluk Meksiko.