Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Utamakan Uji Mutu, vivo Jamin Kualitas Smartphone
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Komitmen brand smartphone vivo dalam memenuhi permintaan pasar smartphone di negeri ini tidak pernah mengendur. Hal ini dibuktikan dengan membangun sentra produksi mandiri di Cikupa, Tangerang, Banten, sejak 2016 atau tiga tahun memasuki pasar Indonesia.

Pabrik smartphone di Cikupa merupakan basis produksi pertama vivo di Asia Tenggara. Di sana, perusahaan mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian untuk terus menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia. Pabrik yang telah berdiri selama lima tahun ini pun terus mengalami peningkatan dari sisi kapasitas dan kapabilitas.

Berawal dari satu unit bangunan, kini pusat produksi vivo mencakup dua kompleks dengan kapasitas produksi ratusan ribu unit per bulan pada tahun 2020.

Produksi ponsel Vivo di Cikupa terdiri dari dua bagian untuk setiap line, antara lain proses/tahapan perakitan (assemblying) dan pengujian (testing).

Baca Juga:
Resmi Hadir di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasi Vivo V21 5G

Tahap perakitan dilakukan secara cepat sesuai dengan standar waktu tertentu. Selain itu, setiap komponen yang dirakit akan diperiksa dengan pengujian oleh mesin terintegrasi dengan jaringan intranet untuk melacak hasil secara online. Sistem ini juga memastikan bahwa hanya produk yang lolos tahap pertama pos uji yang dapat melanjutkan ke pos uji berikutnya.

Serangkaian pengujian yang dilakukan, termasuk konsumsi arus, audio, MMI (Kartu SIM/infrared/sensitivitas/tombol/sensor gravitasi/compass), diikuti dengan pengujian kamera, komunikasi radio atau pengujian jaringan, pengujian GPS dan Wi-Fi.

Area pengujian lainnya dikhususkan untuk pengujian keandalan/keandalan smartphone (Aging). Ada deretan rak di dalam ruangan dengan ratusan slot yang dilengkapi dengan channel pengisian untuk menguji masa pakai baterai dari setiap unit smartphone yang dihasilkan dari serangkaian lini produksi.

Setelah itu, smartphone menjalani uji fitur, antara lain uji kamera depan dan belakang, sensor autentikasi sidik jari, dan fitur lain yang disematkan. Uji fitur ini merupakan tahap akhir dari rangkaian pengujian sebelum smartphone memasuki tahap pengemasan.

Bagi vivo, tahap pengemasan juga merupakan bagian penting dari proses produksi smartphone. Pengemasan dengan bahan berkualitas adalah sentuhan akhir vivo dalam mengapresiasi inovasi produk yang dibuat melalui serangkaian proses kompleks di pabrik. Setiap smartphone vivo akan diperiksa ulang untuk buku manual tambahan, penimbangan unit, dan penyegelan produk akhir untuk pengemasan.

Sejauh ini, vivo telah berhasil memenuhi persentase yang diwajibkan pemerintah dalam kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 65/2016.

Baca Juga:
Penjualan Vivo Salip Oppo dan Huawei

Pengujian produk yang ekstensif

Struktur hardware dari setiap seri smartphone vivo harus melewati uji di Quality Control Lab (QC Lab) secara intensif, baik sebelum dan di tengah produksi massal.

Sampel unit perangkat akan melalui seri pengujian ekstensif, seperti memeriksa daya pada penggunaan tinggi (secara bersamaan menjalankan beberapa aplikasi), ketahanan terhadap suhu panas (50 OC -75OC) dan suhu dingin (hingga -20oC), serta uji siraman air.

Bukan hanya itu saja. Smartphone vivo juga akan melewati ribuan simulasi cabut dan pasang port pengisian daya. Pengujian ini  dilakukan dalam dua cara, baik secara manual maupun secara otomatis oleh penguji profesional.

Selain itu, di area QC Lab, smartphone juga menjalani uji jatuh menggunakan mesin yang akan memutar ponsel sebanyak ratusan kali untuk menguji ketahanan. Tes jatuh di tahap ini dilakukan secara spontan tanpa mengatur posisi dan letak jatuhnya. Selain jatuh bebas, berbagai jenis mesin uji jatuh juga akan menguji daya tahan setiap sisi desain smartphone yang dijatuhkan ribuan kali di setiap sisi.

Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia, mengatakan bahwa melalui ekspansi basis produksi serta fasilitas QC Lab independen, mereka ingin memenuhi kebutuhan konsumen setia vivo di tanah air dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji dengan standarisasi global.

"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pengalaman produk yang memuaskan bagi konsumen dari tahap produksi hingga purnajual," tutur Edy.

SHARE:

Huawei Ajak Developer Bangun Aplikasi Native untuk HarmonyOS

EVOS dan Pop Mie Siap Dampingi Talenta Muda di Industri Esports