Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Waduh, Unit Pengganti Note 7 Hanguskan Lantai Pesawat!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Tampaknya mimpi buruk Samsung belum juga berakhir. Setelah melakukan program penukaran dan sudah mulai meneruskan penjualan Note 7 di beberapa negara, ternyata terjadi insiden yang melibatkan unit pengganti Note 7 tersebut. Unit pengganti yang dianggap aman ternyata tiba-tiba mengeluarkan asap dan hangus terbakar. Bahkan sampai menghanguskan karpet pesawat hingga menembus ke lantai di bawah karpet. Brian Green, penumpang pemilik Note 7 sempat dipertanyakan mengenai unit Note 7 yang mengalami insiden di pesawat. Sempat diragukan apakah unit yang dibawanya merupakan unit lama atau unit pengganti yang dianggap aman. Green mengatakan bahwa dia mengambil perangkat pengganti yang baru dari AT&T pada 21 September sesuai dengan tanggal penukaran yang ditentukan oleh Samsung. Jadi bisa dipastikan unit yang dipegang oleh Green adalah unit yang aman. Bahkan dia memberikan gambar dari kotak kemasan unit pengganti tersebut. Pada kotak terdapat segi empat hitam yang ditambahkan Samsung untuk menandai model Note 7 yang aman. Dia juga menjelaskan bahwa pada Note 7 tersebut sudah menggunakan indikator baterai warna hijau sesuai update firmware terkini. [caption id="attachment_7397" align="aligncenter" width="673"]Kotak Samsung Galaxy Note 7 (sumber: The Verge) Kotak Samsung Galaxy Note 7 (sumber: The Verge)[/caption] Ketika menjelaskan kronologi kejadian, Green mengatakan bahwa perangkatnya sudah dimatikan dan dia meletakkan benda tersebut di kantongnya saat sedang boarding di pesawat. Tetapi benda tersebut mulai mengeluarkan asap hijau keabu-abuan yang tebal. Secara spontan dia pun menjatuhkan smartphone miliknya itu ke lantai. Dan dalam sekejap benda tersebut membakar menembus karpet yang melapisi lantai pesawat. Saat kejadian tersebut, baterai Note 7 itu terisi sekitar 80%. Dan karena sedang berada di dalam kantong, tentunya tidak dalam keadaan sedang charging. Green juga mengatakan bahwa dia hanya menggunakan fitur charging nirkabel sejak membeli perangkat tersebut. Jadi dia tak menghubungkan kabel charging melalui port USB type-C yang tersedia. Ketika The Verge mengecek IMEI smartphone tersebut melalui pengecekan penarikan produk Samsung, memang seharusnya perangkat milik Green itu termasuk yang aman dan tidak ada kekhawatiran mengenai keselamatan. Hasil pengecekan mengkonfirmasi bahwa Note 7 tersebut merupakan model baru yang aman, jadi sangat dimungkinkan Samsung akan melakukan penarikan kedua. Ini pasti menjadi suatu musibah bagi Samsung, tak hanya secara finansial, tetapi juga berdampak pada hubungan mereka dengan konsumen. Sementara ini Samsung telah menanggapi masalah tersebut dengan mengatakan bahwa sampai mereka bisa mendapatkan kembali perangkat tersebut, mereka tak dapat mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut melibatkan Galaxy Note 7 yang baru. Saat ini Samsung sedang bekerja sama dengan otoritas dan Southwest untuk mendapatkan kembali perangkat tersebut dan mengkonfirmasi penyebabnya. Setelah mereka memeriksa perangkat tersebut, maka mereka akan mendapatkan lebih banyak informasi untuk dibagi. Berdasarkan laporan The Verge, perangkat yang terbakar itu kini sedang dipegang oleh Departemen Pemadam Kebakaran Louisville. Komisi Keselamatan Produk Konsumen Amerika Serikat juga kini telah melakukan penyelidikan. Sebelumnya, pemilik Galaxy Note 7 di Cina juga mengatakan bahwa perangkatnya meledak dan merusak MacBook miliknya. Seluruh unit Galaxy Note 7 yang dipasarkan di Cina tidak menggunakan baterai SDI yang diperkirakan menjadi penyebab ledakan. Namun jika ternyata baterai ATL juga rentan pada ledakan, tampaknya Cina juga akan menjadi bagian dari penarikan kedua. Saat ini Brian Green sendiri menjadi seorang pemilik iPhone 7. Baca juga: SAMSUNG KLAIM UNIT PENGGANTI NOTE 7 YANG OVERHEATING TAK ANCAM KESELAMATAN PRIA FLORIDA TUNTUT SAMSUNG ATAS LEDAKAN GALAXY NOTE 7 BIKIN GARA-GARA DI DARAT, GALAXY NOTE 7 PUN DILARANG 'TERBANG'

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp