Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Xiaomi Tak Ingin Diperlakukan Seperti Huawei
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang tak kunjung usai membuat Huawei terus tertekan dengan berbagai kebijakan dan larangan yang dibuat oleh pemerintah AS. Melihat hal tersebut, Xiaomi pun memiliki strategi sendiri untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi kepadanya.

Mengutip dari GizChina (30/09/20), Xiaomi dikabarkan bahwa mereka saat ini tengah mencoba untuk fokus kembali menggarap bisnisnya di tanah air mereka, Tiongkok. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ke depannya ada aturan yang menyulitkan mereka untuk berdagang di luar negaranya.

Baca Juga:

Xiaomi Umumkan Kerja Sama dengan Mercedes

Selama ini, Xiaomi memang sudah berhasil menembus pasar internasional. Namun jika mereka tiba-tiba harus dikekang dengan aturan tertentu seperti layaknya Huawei, menggarap pasar Tiongkok mungkin akan menyelamatkan mereka.

Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan bahwa Xiaomi selama ini menjadi bagian penting untuk mempromosikan gadget asal Tiongkok secara global. Namun, dia juga mengklaim bahwa tanggung jawab perusahaan yang lebih besar adalah mempromosikan konten lokal di pasar mana pun.

Menurutnya, seluruh industri smartphone sedang mempromosikan perangkat lokal secara besar-besaran. Di tengah situasi ini, Xiaomi memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk memperkaya konten lokal di perangkatnya. Bisa berupa User Interface (UI), aplikasi, perakitan, dan sebagainya. Selain itu, Lei Jun juga menekankan, "Kita harus mematuhi kebijakan dan peraturan lokal berbagai negara, dan kita harus menjadi warga korporat lokal yang baik".

Baca Juga:

Dinobatkan Punya Kamera Terbaik, Ini Hebatnya Xiaomi Mi 10 Ultra

Menurut data, pangsa pasar Xiaomi sudah baik di beberapa negara berkembang seperti Indonesia dan India. Namun hal tersebut tidak sebaik di negara asalnya. Oleh karenanya, mereka menganggap bahwa pasar di Tiongkok masih memiliki potensi yang cukup baik.

SHARE:

Catat 6.400 Lebih Peserta, Huawei Ungkap Pemenang ICT Competition Asia-Pacific 2023-2024

Starlink Masuk Indonesia, Indosat Singgung Persaingan Layanan Internet