Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
XL SATU Adopsi Teknologi Fiber To The Room, Apa Gunanya?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - XL SATU memaksimalkan layanannya dengan mengadopsi teknologi Fiber To The Room (FTTR) untuk semakin meningkatkan kenyamanan dalam berinternet di dalam rumah.

Adopsi teknologi FTTR dilakukan untuk mencegah penurunan kecepatan yang disebabkan oleh kemampuan jaringan Wifi menembus sekat sehingga berdampak buruk dalam pengalaman pelanggan. Penggunaan serat optik FTTR akan memastikan pengalaman berinternet yang lebih lancar, cepat dan stabil secara merata di seluruh ruangan rumah atau bangunan.

Baca Juga:
XL Axiata Hadirkan Paket Konvergensi Buat UKM

Direktur & Chief Commercial Officer - Home, Abhijit J. Navalekar mengatakan, "Upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan XL SATU merupakan bagian dari pengembangan layanan konvergensi XL Axiata. Pembangunan jaringan fiber kami akan terus meluas ke area-area baru."

Bekerja sama dengan Huawei, FTTR adalah solusi inovatif dengan pemasangan kabel fiber optic sebagai media jaringan, yang dipasang di masing-masing ruangan di sebuah rumah atau bangunan. Teknologi ini memastikan kestabilan dan kecepatan internet yang merata ke seluruh ruangan di rumah yang tidak bisa di jangkau oleh perangkat WiFi.

Dengan kerja sama ini, Huawei berkomitmen untuk mendukung strategi transformasi dengan menyediakan teknologi mutakhir yang inovatif dan menghadirkan pengalaman jaringan terbaik.

Baca Juga:
Kolaborasi XL Axiata dan Link Net Bangun Jaringan 1 Juta Homes Passed

Solusi ini menyediakan layanan dengan bandwith sangat tinggi, latensi sangat rendah, roaming Wifi lancar dan mandiri yang cerdas, serta manajemen untuk rumah tangga dan usaha kecil menengah.

Layanan XL SATU Fiber sudah hadir di 63 kota dan kabupaten kota, termasuk Kota Batam.

SHARE:

Peminat Makin Banyak, Kenapa MG Belum Jual Maxus 9?

CEO Perusahaan Teknologi Investasi Triliunan ke Indonesia, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya