Technologue.id, Jakarta - Amazone Web Service (AWS) menyebut bahwa pekerja di Indonesia belum bisa mengakses pelatihan keahlian digital. Pasalnya, mereka mengaku terkendala kekurangan dana.
Para pekerja tersebut terdiri dari 31% pekerja teknologi dan 49% pekerja non-teknologi. Hal ini ditemukan oleh AWS bersama dengan Gallup (perusahaan konsultasi manajemen kinerja global).
Baca Juga:
KCIC Adopsi Teknologi CTSC 3 Pertama di Luar China
"Sebanyak 40% lebih para pekerja di Indonesia menganggap masalah keuangan adalah hambatan besar dalam memperoleh pelatihan keahlian digital," ujar Head of Training and Certification ASEAN AWS, Emmanuel Pillai.
Menurut Pillai, lebih dari 95% pekerja teknologi dan 93% pekerja non-teknologi di Asia Pasifik termasuk Indonesia sangat tertarik belajar keahlian digital seperti AI, AI Generatif hingga keamanan siber.
Baca Juga:
Huawei Pastikan Jaringan Komunikasi Andal Dukung Operasional KA Cepat Whoosh
"Kami ingin sekali para pekerja di Indonesia mampu mendapatkan keahlian AI generatif. Jadi, fokus kami saat ini memastikan program pelatihan dan kursus tersedia untuk mereka," tambahnya.
Seperti diketahui, AWS menghadirkan kursus tentang kecerdasan buatan (AI) generatif untuk masyarakat khususnya pekerja di Indonesia. Materi-materi yang diberikan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bisa diakses secara gratis.