Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jeff Bezos Minta Bantuan Elon Musk untuk Peluncuran Jaringan Satelit Project Kuiper
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - SpaceX saat ini memiliki konstelasi satelit bernama Starlink yang mengorbit untuk menyediakan akses internet di lokasi terpencil. Perusahaan teknologi lainnya seperti Amazon tampaknya tidak tinggal diam untuk melihat peluang dalam bisnis penyediaan internet melalui satelit.

Amazon yang didirikan Jeff Bezos memiliki jaringan satelit yang dinamakan Project Kuiper. Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, mereka menandatangani kontrak dengan SpaceX milik Elon Musk untuk tiga peluncuran satelit dengan Falcon 9.

Baca Juga:
Elon Musk Sempat Kesal Tak Diundang Jeff Bezos ke Pabrik Blue Origin

Raksasa teknologi itu mengatakan bahwa kerjasama dengan SpaceX merupakan tambahan dari total 77 peluncuran yang diperoleh Amazon dari Arianespace, Blue Origin, dan United Launch Alliance (ULA). Peluncuran bersama roket Falcon 9 diperkirakan akan dimulai pada 2025, dikutip dari Thestreet.

Project Kuiper telah dikerjakan Amazon selama lebih dari lima tahun, mengacu pada konstelasi satelit internet broadband yang direncanakan oleh perusahaan. Ini sebenarnya merupakan jawaban Amazon terhadap Starlink SpaceX.

Project Kuiper, sebuah proyek Amazon, terpisah dari Blue Origin yang merupakan pesaing SpaceX yang didirikan oleh Bezos.

Amazon pada 6 Oktober meluncurkan dua prototipe satelit Kuiper dengan roket ULA. Sejak saat itu, perusahaan mengatakan bahwa misi tersebut 100% berhasil.

“Kuiper adalah sebuah ide di selembar kertas beberapa tahun yang lalu, dan segala sesuatu yang telah kami pelajari sejauh ini dari misi Protoflight memvalidasi visi dan arsitektur asli kami,” kata Rajeev Badyal, wakil presiden teknologi untuk Project Kuiper, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Ini Alasan Jeff Bezos Pindah ke Miami, Tinggalkan Seattle Tempat Bersejarah Berdirinya Amazon di 1994

“Kami masih memiliki banyak kerja keras ke depan, dan meningkatkan produksi massal tidaklah mudah,” tambahnya.

Perusahaan berencana untuk mengoperasikan konstelasi awal sebanyak 3.236 satelit dan mengharapkan untuk memulai uji coba layanan pelanggan awal pada paruh kedua tahun depan.

SHARE:

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia

Kinerja Keuangan Grup GoTo Setelah TikTok Shop Bergabung