Technologue.id, Jakarta - Tingginya biaya yang diperlukan untuk proyek eksplorasi Bulan, VIPER membuat badan antariksa Amerika Serikat (NASA) menghentikan proyek tersebut. VIPER merupakan Volatiles Investigating Polar Exploration Rover, misi robotik dekat kutub selatan bulan.

Tujuan proyek ini ialah menempatkan robot di area tersebut dan menghabiskan 100 hari untuk mencari endapan es di bulan. Penjelajah dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2025 ke bulan dengan menggunakan pendarat Astrobotic Griffin sebagai bagian dari inisiatif Layanan Muatan Bulan Komersial (CLPS) NASA.

Kini, tampaknya VIPER akan dibuang untuk diambil suku cadangnya atau berpotensi dijual ke industri, dikutip dari Space.

Baca Juga:
Ini Alasan Elon Musk Pindahkan Kantor SpaceX dan X ke Texas

Meskipun ada pembatalan, pimpinan NASA menekankan bahwa program tersebut sejauh ini berhasil dan penghentian tersebut semata-mata karena masalah anggaran. "Kami sangat percaya diri dengan tim VIPER. Hal ini benar-benar berdampak pada biaya dan kondisi anggaran yang sangat terbatas di Amerika Serikat," kata Joel Kearns, wakil administrator asosiasi untuk eksplorasi di kantor pusat NASA di Washington.

“Pertama dan terpenting, ini sama sekali tidak mencerminkan kualitas kerja tim misi yang bekerja untuk membangun penjelajah ini,” kata Nicola Fox, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA.