Technologue.id, Jakarta – iPhone 7 dan 7 Plus layak disebut penyelamatnya Apple. Berkat duo flagship itu, keran uang raksasa Cupertino yang sempat macet sedari Januari sampai September 2016 bisa kembali lancar. Mengutip keterangan resmi dari Apple (01/02/17), permintaan pasar terhadap iPhone 7 beserta 7 Plus selama kuartal keempat 2016 begitu tinggi hingga total penjualan iPhone naik 5 persen. Hasilnya, revenue mereka naik 3 persen menjadi 78,4 miliar USD (sekitar Rp 1.045 triliun). Capaian Apple selama Oktober sampai Desember 2016 ini pun menjadi rekor penjualan tertinggi per kuartal iPhone sepanjang sejarah. Rekor mereka sebelumnya adalah ketika meraup revenue 75,9 miliar USD (sekitar Rp 1.012 triliun) di periode yang sama tahun lalu. Waktu itu, 'cuma' ada 74,8 juta unit iPhone yang terjual, sedangkan pada Q4 2016 naik menjadi 78,3 juta unit. Dewasa ini, iPhone memang telah menjadi tumpuan bisnis Apple. Bagaimana tidak, bisnis smartphone mereka mencakupi dua pertiga penjualan Apple. Adapun data dari komoditas Apple lainnya yang terjual selama Q4 2016 kemarin, yaitu iPad sebanyak 13 juta unit dan Mac 5,3 juta unit. Namun berdasarkan klaim Apple, produk terlaris selain iPhone di periode itu adalah Apple Watch 1 dan 2, MacBook Pro model terbaru, serta aksesori nirkabel iPhonoe 7, AirPods. Akan tetapi, Apple masih punya satu PR besar. Di Tiongkok, salah satu pasar terbesar mereka, iPhone kini kalah laris daripada smartphone bikinan vendor lokal di sana.   Baca juga: Galaxy Note 7 Meledak, iPhone Jadi Raja Smartphone di Kuartal Empat 2016 Masyarakat Lebih Suka Smartphone Merek China, Penjualan iPhone Jeblok 10 Tahun Lalu, iPhone Pertama Kali Rilis