Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Alasan Komdigi Kebut Jadwal Lelang Frekuensi 1,4GHz Dibanding Alokasi 5G
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjanjikan akan meningkatkan kecepatan internet di Indonesia mencapai 100 megabyte per second (Mbps). Tidak hanya berjanji membuat kecepatan internet menjadi 100 Mbps, Komdigi juga ingin harga internet tetap terjangkau.

Plt Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standarisasi Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Adis Alfiawan mengatakan pemerintah sedang menggenjot kecepatan internet di Indonesia menjadi 100 Mbps dengan harga yang murah.

"Untuk internet mobile atau seluler kita sudah naik tahun 2024 menjadi peringkat 98 dengan kecepatan 26 Mbps dari sebelumnya 120 dengan kecepatan 10 Mbps di tahun 2020. Sementara untuk internet fixed broadband justru menurun dari peringkat 110 dengan kecepatan 13 Mbps di 2020 menjadi turun ke 126 dengan kecepatan 30 Mbps di 2024," ujar Adis, dalam acara diskusi Selular Business Forum (SBF) dengan tema "Lelang Spektrum: Lebih Cepat Mana 700 MHz & 26 GHZ atau 1,4 GHz, hari Senin (9/2/2025).

Baca Juga:
Komdigi Utamakan Lelang Frekuensi 1,4GHz, Bagaimana Nasib 5G?

Melihat penetrasi fixed broadband yang rendah, Komdigi memilih untuk terlebih dahulu meningkatkan kecepatan internet untuk fixed broadband. Caranya dengan melakukan lelang frekuensi 1,4 GHz pada kuartal pertama 2025 ini. Melalui spektrum tersebut, Komdigi akan mengalokasikannya untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA).

Adis menyebut fixed broadband di Indonesia ini masih bisa terus bertumbuh karena dari data Komdigi, penetrasi masih relatif rendah yaitu 21,31% rumah tangga. Di saat penetrasinya masih rendah, tarif internet fixed broadband di Indonesia masih tinggi dan hal ini yang membuat pemerintah mendorong adanya lelang pita 1,4 GHz.

Sebagai informasi, harga layanan fixed broadband untuk kecepatan internet up to 100Mbps berada di kisaran Rp400.000 sampai dengan Rp500.000 per bulan.

"Hal tersebut yang membuat kita fokus untuk meningkatkan kualitas layanan internet fixed broadband. Tetapi, kita tidak akan asal lelang dan melepas segala plan kepada bisnis pemenang lelang tetapi juga harus fokus ke pelayanan umum seperti sekolah, puskesmas dan lainnya," ungkap Adis.

Baca Juga:
Menkomdigi: Transformasi Digital Dorong Visi Indonesia Emas 2045

Adis juga menambahkan jika Komdigi tidak hanya akan berfokus ke fixed broadband. Pasalnya, jika ada persetujuan juga, maka tidak hanya pita 1,4 GHz saja yang akan dilelang tetapi juga pita lainnya yakni 700 MHz, 2,6 GHz maupun 26 GHz yang dibutuhkan untuk menggelar pemerataan jaringan 5G bagi internet mobile.

"Semuanya masih dikaji termasuk pita 1,4 GHz dan juga pita frekuensi lainnya. Jika semua sudah beres maka akan segera kami lelangkan. Untuk target kami ingin secapatnya dan harus tahun ini," jelasnya.

SHARE:

Gandeng Bigetron, Iqoo Makin Mantap Garap Segmen Gaming Indonesia

Pasarkan Zenbook A14, Asus Bawa Laptop Copilot Paling Ringan Dunia ke Indonesia