
Technologue.id, Jakarta - Apple sedang dalam pembicaraan dengan para pemasok untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia, yang akan menjadi langkah besar dalam memenuhi kebutuhan lokal dan mengangkat industri teknologi negara tersebut. Jika berhasil, ini akan menjadi kedua kalinya Apple memproduksi iPhone di Asia Tenggara setelah Vietnam.
Pembicaraan ini dimulai setelah pemerintah Indonesia memberlakukan larangan penjualan iPhone 16 karena Apple tidak memenuhi persyaratan konten lokal sebesar 40%. Dalam beberapa bulan terakhir, Apple telah berkomitmen untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia sebagai bagian dari strategi untuk menghindari larangan tersebut.
Baca Juga: Realme P3 Pro Pakai Casing Glow in the Dark, Jadi Makin Kece
Investasi awal Apple termasuk pembangunan pabrik AirTag senilai US$1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) di Batam, yang akan mensuplai sekitar 65% kebutuhan global AirTag. Namun, investasi ini belum cukup untuk manghapus larangan penjualan iPhone. Alasannya karena tidak terkait langsung dengan produksi perangkat utama, seperti smartphone dan tablet.
Pemerintah Indonesia tetap menekankan pentingnya pembangunan fasilitas manufaktur yang terkait langsung dengan produk utama, seperti ponsel pintar. Mereka ingin melihat investasi yang lebih substansial daripada hanya produksi aksesori atau komponen pendukung.
Baca Juga: Samsung Galaxy S26 Bakal Pakai Baterai Silicon-Carbon?
Dengan potensi besar sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menawarkan peluang signifikan bagi perusahaan teknologi, seperti Apple untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam industri manufaktur lokal. Pembukaan fasilitas manufaktur iPhone dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kemampuan teknis negara tersebut.
Jika rencana ini sukses, maka bukan hanya ekonomi lokal yang mendapat dampak positif, tetapi juga strategi diversifikasi rantai pasokan global Apple sendiri. Perusahaan ini berusaha mengurangi ketergantungan pada China dan mencari lokasi alternatif yang stabil secara politik dan ekonomi.