Technologue.id, Jakarta - Penggemar headphone bisa menjadi sekelompok orang yang sangat pilih-pilih, tetapi jika anda meminta mereka untuk merekomendasikan sepasang headphone, sebagian besar akan mengarahkan anda ke seri Sennheiser 600.
Selama 25 tahun terakhir, Sennheiser hanya melakukan pembaruan kecil pada setiap seri barunya, tetapi dengan seri terbaru—HD 660S2— mereka berhasil mengatasi keluhan umum pada model-model sebelumnya.
Baca Juga:
Sennheiser XS Wireless IEM: Sistem In-Ear Monitoring untuk Musisi
Bagi penggemar audio, biasanya pasti rela merogoh kantong lebih dalam untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan. Itulah mengapa ada headphone seperti Sennheiser Orpheus HE90 seharga US$16.000 (kurang lebih Rp 240 juta) dan seri lanjutannya yang dibanderol harga US$55.000 (Rp800 juta) bernama Orpheus.
Tetapi anda tidak perlu menghabiskan anggaran anda untuk mendapatkan kualitas yang bagus. Pada tahun 1997, Sennheiser memperkenalkan headphone HD 600-nya, yang menawarkan suara luar biasa, kualitas build yang kokoh, dan desain yang nyaman seharga $450 ($832 jika dibandingkan dengan kurs saat ini).
Seri ini memiliki kualitas yang mengesankan dari semua yang diinginkan penggemar headphone, termasuk kemudahan untuk diperbaiki, tanpa menguras kantong anda. Sennheiser masih menjual seri tersebut, sekarang dengan titik harga $400 (6 juta rupiah). Jika dibandingkan dengan Apple yang menjual AirPod seharga $550 (8,3 juta), HD 600 tampaknya tidak terlalu mahal.
Baca Juga:
Sennheiser Luncurkan Sistem In-Ear Monitoring XS Wireless IEM
Fakta bahwa Sennheiser masih menjual headphone berusia 27 tahun adalah bukti kemampuan HD 600. Ada pula model-model lain seperti HD 650 dan HD 660S, yang memiliki fitur-fitur baru. Seri terbaru yang dikeluarkan sekarang adalah Sennheiser HD 660S2.
Mungkin akan sulit untuk mendengar perbedaan antara HD 660S dan HD 660S2, Sennheiser mengira ini karena peningkatan yang dilakukan berdasarkan pada keluhan di seri-seri sebelumnya, yaitu kurangnya kualitas pada suara frekuensi rendah.