Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Biokomputer: Teknologi Masa Depan untuk Kecerdasan Buatan?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Para peneliti berpendapat, saat ini komputer canggih belum bisa menandingi kemampuan otak manusia. Namun, sekarang mereka memiliki rencana ambisius untuk membangun superkomputer menggunakan otak manusia sungguhan.

Para pengembang komputer telah berupaya meniru kinerja otak manusia, terutama dengan kecerdasan buatan (AI), namun, teknik-teknik tersebut belum mampu menandingi berbagai pencapaian yang telah dicapai manusia dengan menggunakan otak organiknya sendiri.

Sebagai solusinya, para peneliti sekarang berbicara tentang konstruksi biokomputer yang terbuat dari struktur 3D sel otak manusia, atau yang disebut Kecerdasan Organoid (OI).

Baca Juga:
ION: Kecerdasan Buatan sebagai Penasihat Pemerintah Rumania

Organoid adalah jaringan yang tumbuh di laboratorium yang menyerupai organ. Struktur tiga dimensi ini biasanya berasal dari sel punca, telah digunakan di laboratorium selama hampir dua dekade.

Organoid otak ini mampu meniru kekuatan otak manusia dalam hal pembelajaran dan memori, membuat mereka mampu melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh komputer biasa. Itu bahkan bisa menambah kecerdasan buatan.

Jika kita melihat seberapa efisien otak manusia beroperasi dalam pemrosesan informasi, pembelajaran, dan lainnya, kita tergoda untuk menerjemahkan dan memodelkannya untuk memiliki sistem yang akan bekerja lebih cepat dan lebih efisien (daripada) komputer saat ini.

Para peneliti berpendapat, saat ini mereka telah mencapai batas fisik komputer silikon karena semakin sulit untuk mengemas lebih banyak perangkat keras ke dalam chip kecil. "Tetapi otak terhubung sepenuhnya dengan cara yang berbeda.

Ia memiliki sekitar 100 miliar neuron yang dihubungkan melalui lebih dari 1015 titik koneksi. Ini perbedaan kekuatan yang sangat besar dibandingkan dengan teknologi kita saat ini," ujar rekan penulis makalah Thomas Hartung dari Universitas Johns Hopkins, AS.

Sementara teknologi ini memiliki jalan panjang dan jauh dari kenyataan, itu menandai langkah maju untuk ilmu komputer yang sudah memeriksa antarmuka otak-komputer.

Baca Juga:
Filter 'Bold Glamour' TikTok, Benarkah Ada Bantuan Teknologi AI ?

Sejumlah pekerjaan diperlukan sebelum biokomputer bisa menjadi sesuatu yang praktis untuk penggunaan yang sebenarnya.

Mereka harus jauh lebih besar, di mana organoid otak saat ini memiliki sekitar 50.000 sel, tetapi para peneliti akan membutuhkan 10 juta di antaranya untuk kecerdasan organik.

Selain meningkatkan komputasi, komputer organik juga dapat membantu memberi tahu lebih banyak tentang otak yang menginspirasi mereka.

SHARE:

Kolaborasi Roche dan Diabetes Initiative Indonesia Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kesehatan

XL Axiata: Merger dengan Smartfren, Hilalnya Belum Nampak