Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Buat Pengiklan, Instagram Lebih Disukai daripada Snapchat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Sebuah sinyal bahaya untuk Snapchat berbunyi. Para pengiklan ternyata lebih menyukai menggelontorkan uangnya ke Instagram daripada ke Snapchat. Temuan ini adalah intisari dari riset yang dilakukan perusahaan finansial Cowen. Di pertengahan tahun ini, mereka menyurvei para pengiklan guna mendapatkan komparasi antara platform besutan Evan Spiegel melawan platformnya Mark Zuckerberg.

Baca juga:

Sindiran Menohok Kreator Snapchat ke Facebook

Mengutip BusinessInsider.com (13/07/2018), terungkap bahwa 90 persen ad buyer menyatakan kliennya lebih suka beriklan di Instagram Stories ketimbang Snapchat (10 persen). Hal ini jelas miris, mengingat Snapchat justru adalah platform pertama yang menemukan format Stories alias konten video vertikal singkat di era smartphone, sebelum diadaptasi oleh Facebook Inc. di seluruh platform yang dimilikinya.

Baca juga:

Medsos Mana yang Pengguna Fitur Stories-nya Paling Banyak?

Responden dalam survei ini juga mengindikasikan ketidaktertarikannya terhadap Snapchat. Sebab di daftar platform dengan kualitas konten terbaik, Snap berada di nomor delapan dari sembilan pilihan.

Baca juga:

Ternyata, Ini Sebab Payahnya Desain Baru Snapchat

Kendati demikian, survei ini bisa dibilang belum bisa mencerminkan seluruh kondisi pengiklan di Snapchat maupun Instagram. Pasalnya, Cowen hanya mencatut 70 ad buyer sebagai respondennya. Namun, Snapchat sepertinya perlu menjadikan temuan ini sebagai refleksi. Pasalnya, mereka sendiri sedang kesulitan mengokohkan basis pengguna mudanya, karena seiring berjalannya waktu sebagian memilih meninggalkan media sosial berlogo hantu tersebut. Keputusan mendesain ulang tampilan platformnya beberapa waktu lalu juga menjadi bumerang tersendiri untuk Spiegel cs.

SHARE:

VCS Kantongi Izin Gelar Jaringan Fiber Optik Sepanjang 4.200 KM

Tokopedia Mulai Tutup Layanan Investasi Online