Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
CTI IT Infrastructure Summit 2018 Fokus Pada Blockchain
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Blockchain menjadi fokus pada konferensi dan pameran CTI IT Infrastructure Summit 2018 yang diselenggarakan PT. Computrade Technology International (CTI Group) di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. Konferensi yang mengangkat tema “Blockchain: The Next Digital Revolution in Every Industry” ini menghadirkan pakar-pakar teknologi, praktisi bisnis dan demo solusi TI dari CTI Technology Center Partisipan konferensi ini terdiri dari lembaga riset Gartner dan vendor-vendor TI seperti Dell EMC, Hewlett-Packard Enterprise (HPE), Huawei, HPE Aruba, IBM, Lenovo, Red Hat, Samsung, Tata Communications, Trend Micro dan Defenxor.

Baca juga:

Hitachi Vantara: AI dan Block Chain Mendominasi Tren IT 2018

Kendati blockchain dikenal sebagai teknologi di balik Bitcoin, tetapi adopsi blockchain ini lebih dari sebatas Bitcoin mapupun crypto currency lain. Hal ini dibahas pada diskusi panel antara Jonathan Krause (VP Southeast Asia Gartner Advisory), Oscar Darmawan (CEO Bitcoin Indonesia) dan Tim Utama (Head of Operations and Technology Citibank Indonesia) yang dimoderatori oleh Prof. Richardus Eko Indrajit, ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom). “Potensi yang dihasilkan blockchain jauh lebih luas dari sekedar mata uang digital,” ucap Rachmat Gunawan, Direktur CTI Group. Menurut Rachmat Gunawan pada bidang keuangan blockchain dapat menghilangkan fungsi perantara dalam proses transaksi antara dua belah pihak. Sementara di bidang kesehatan bisa mendukung proses diagnosis pasien secara lebih cepat dan akurat.

Baca juga:

Demam Bitcoin, Atari Ikutan Bikin Uang Digitalnya Sendiri

Dalam mengadopsi blockchain perlu memperhatikan beberapa aspek yang mencakup teknologi, proses bisnis, keterampilan, budaya perusahaan dan kematangan digital perusahaan. Sedangkan tantangan yang ada mencakup kesulitan pemilihan platform, ketersediaan skill, keamanan dan manajemen data.

Baca juga:

Samsung Kembangkan Perangkat untuk Menambang Bitcoin

Menurut lembaga riset Gartner, pada tahun 2025 nanti adopsi blockchain secara global akan menghasilkan nilai bisnis sebesar $176 miliar atau sekitar Rp 2,4 kuadriliun. Nilai tersebut terus meningkat menjadi $3,1 triliun atau sekitar Rp 42,6 kuintiliun di tahun 2030. Penerapan teknologi tersebut didominasi oleh sektor keuangan termasuk perbankan. Sektor berikutnya adalah pemerintah, energi, dan supply chain.

SHARE:

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome

Google Pixel Model Lawas Bisa Unduh Versi Android 16