Technologue.id, Jakarta - Twitter dilaporkan memanggil sejumlah mantan pekerja yang telah di-PHK (Putus Hubungan Kerja), untuk kembali bergabung.
Berdasarkan informasi dari Bloomberg, manajemen di Twitter baru menyadari bahwa telah memecat beberapa karyawan tanpa mempertimbangkan pengalaman mereka. Padahal kemampuan mereka sangat dibutuhkan saat ini untuk membangun fitur yang ingin dibawa Elon Musk ke platform.
Baca Juga:
Elon Musk Pasang Harga Centang Biru di Twitter, Berapa?
Rencana perusahaan ini pertama kali diketahui oleh Casey Newton dari Platformer. Newton berbagi pesan dari salah satu saluran internal Slack. Satu posting menunjukkan perusahaan membutuhkan developer untuk Android dan iOS.
Kondisi ini tentu menjadi sebuah ironi. Mengingat jejaring sosial itu telah memberhentikan sekitar 3.800 karyawan pada Jumat (4/11) lalu.
Baca Juga:
Elon Musk Resmi Ambil-alih Twitter Seharga Rp685 Trilliun, Bos Lama Dipecat
Aksi PHK massal ini disebut-sebut sebagai langkah "memusnahkan" seluruh tim di perusahaan, termasuk karyawan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan fitur aksesibilitas baru.
Sementara itu, selang sehari atau pada Sabtu (5/11), perusahaan mulai secara singkat meluncurkan sistem verifikasi berbayar yang baru. Namun baru satu hari berjalan, perusahaan membuat keputusan untuk menunda rilis fitur itu sampai pemilihan paruh waktu AS.