Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Elon Musk Klaim Ada Fitur di Twitter Jadi Sistem Paling Sulit Dimanipulasi di Internet
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Twitter telah merilis algoritma yang memilih tweet mana yang akan muncul pada beranda “Untuk Anda" serta bagaimana cara algoritma tersebut meranking dan memfilternya. Kode tersebut dirilis di GitHub dan Twitter juga telah membuat postingan blog untuk menjelaskan keputusan tersebut.

Pada hari Sabtu (01/04), Elon Musk, CEO baru Twitter, memposting lewat akun Twitternya bahwa rilis tersebut hanyalah "Sebagian besar algoritma rekomendasi" dan menjelaskan bahwa bagian lainnya akan segera dirilis. Ia juga mengatakan bahwa harapannya adalah "pihak ketiga independen akan bisa menentukan, dengan akurasi yang wajar, apa yang kemungkinan besar akan ditampilkan kepada pengguna."

Baca Juga:
Fitur Baru Twitter Blue, Tampilkan “Half Ads” dan Prioritas Pencarian

Dalam sebuah sesi Space Twitter di akun Twitter Engineering, Elon mengatakan bahwa rencananya adalah menjadikan sistem tersebut sebagai "sistem yang paling sulit dimanipulasi di internet" yang sekuat Linux, sebuah proyek open-source yang bisa dibilang merupakan proyek open-source paling terkenal dan sukses dalam sejarah internet. "Tujuan utamanya adalah memaksimalkan waktu pengguna agar tidak terbuang sia-sia," tambahnya.

Elon telah mempersiapkan audiensnya untuk merasa kecewa dengan algoritma tersebut ketika mereka pertama kali melihatnya. Ia mengatakan bahwa algoritma tersebut "terlalu rumit dan tidak sepenuhnya dipahami secara internal" dan bahwa orang-orang akan "menemukan banyak hal yang tidak masuk akal," tetapi ia berjanji untuk memperbaiki masalah tersebut secepat mungkin. "Menyediakan transparansi kode akan sangat memalukan pada awalnya, namun pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan kualitas rekomendasi dengan cepat," cuit Elon.

Baca Juga:
Pengguna Baru Twitter Bisa Langganan Blue Hanya Dalam 30 Hari

Ada perbedaan antara transparansi algoritma, di mana pengguna akan dapat melihat mekanisme yang memilih tweet yang tampil di beranda mereka, dengan menjadi algoritma tersebut open-source, di mana komunitas sebenarnya dapat mengajukan kode mereka untuk dipertimbangkan Twitter dan nantinya kode tersebut mungkin dapat digunakan dalam proyek lain.

Meskipun Elon telah mengatakan bahwa algoritma tersebut akan menjadi open-source, Twitter harus benar-benar mengerjakan tugas mereka jika ingin memperoleh label tersebut. Pasalnya, hal ini melibatkan proses untuk menemukan sistem tata kelola yang dapat memutuskan permintaan mana yang harus disetujui, masalah pengguna yang seperti apa yang layak mendapat perhatian khusus dan penanganan cepat, serta cara menghentikan orang-orang dengan niat buruk yang mencoba mensabotasi algoritma tersebut untuk tujuan mereka sendiri.

Twitter sudah menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses untuk membuat sistem tersebut. Readme untuk algoritma tersebut di GitHub menyatakan, "Kami mengundang komunitas untuk mengajukan masalah-masalah yang ditemukan lewat GitHub dan saran tentang cara meningkatkan algoritma rekomendasi." Namun, Readme tersebut juga mengatakan bahwa Twitter masih dalam proses membangun "alat untuk mengelola saran-saran ini dan mensinkronkan perubahan ke repositori internal kami."

Keputusan untuk meningkatkan transparansi dalam algoritma rekomendasi Twitter tidak terjadi begitu saja. Elon telah secara terbuka kritis terhadap bagaimana manajemen Twitter sebelumnya menangani sistem moderasi dan rekomendasi dalam platform tersebut. Elon juga meng-klaim akan mengungkap "penindasan kebebasan berbicara" yang terjadi di Twitter.

Namun sekarang, sebagai CEO baru Twitter, Elon sendiri juga menghadapi banyak kritik dalam masa jabatannya. Mulai dari pengguna yang merasa terganggu karena beranda "Untuk Anda" mereka memperlihatkan tweet Elon secara berlebihan, hingga para pendukungnya yang semakin khawatir dengan sedikitnya interaksi yang mereka dapatkan. Namun, Elon telah menyatakan lewat cuitannya tahun lalu (19/11) bahwa konten negatif dan berisi kebencian sedang " secara maksimal diturunkan peringkatnya.”

SHARE:

Deretan Perempuan Punya Andil Besar dalam Pengembangan Teknologi

Free Fire Terancam Diblokir, PBESI Sarankan Batasan Usia Mengakses Game