Technologue.id, Jakarta - Setelah Apple mengungkap kemitraan dengan OpenAI untuk membawa teknologi chatGPT ke perangkat Apple, Elon Musk tampak meradang. Bos SpaceX itu menulis di X bahwa ia akan melarang perangkat Apple dipakai oleh karyawan di perusahaannya.
"Jika Apple mengintegrasikan OpenAI di tingkat OS, maka perangkat Apple akan dilarang di perusahaan saya. Itu adalah pelanggaran keamanan yang tidak dapat diterima," tulis Elon Musk di platform yang dulu bernama Twitter, seperti dikutip dari Engadget.
Jika larangan ini benar-benar diberlakukan, maka hal ini mungkin akan sedikit berdampak pada penurunan pengguna perangkat Apple di Amerika Serika (AS). Sekadar informasi, menurut Counterpoint Research Apple saat ini memiliki 52 persen pangsa pasar di AS, di mana sedikitnya 80.000 dari 155.000 karyawan Musk berpotensi terkena larangan tersebut.
Elon Musk menjalankan beberapa perusahaan di bawah kepemimpinannya, seperti Tesla, SpaceX, X, X AI, dan Neuralink. Tidak hanya iPhone yang dilarang, siapa saja dari karyawannya yang memakai komputer Mac atau iPad tentu terkena larangan ini.
Baca Juga:
Apple Rilis Aplikasi Kalkulator untuk iPad dengan Fitur Pencil
Bagian terbesar dari para pekerja perusahaan Elon Musk berada di Tesla, yang mempekerjakan sekitar 140.000 orang.
Belum diketahui kapan larangan ini diberlakukan. Isu keamanan jadi alasan Elon untuk menerapkan aturannya yang mungkin jadi boomerang untuk bisnisnya sendiri. Sebab, memberlakukan larangan terhadap lebih dari separuh stafnya yang mencakup salah satu pembuat gadget paling populer di dunia dinilai tidak masuk akal. Divisi tim IT mungkin yang akan kewalahan terhadap aturan ini.
Jika tidak ingin dibilang setengah-setengah dalam memblokir produk Apple, Elon Musk disarankan menarik aplikasi X, Tesla dan aplikasi lainnya dari App Store App.