Technologue.id, Jakarta - Setelah Elon Musk men-tweet video drone yang menunjukkan cahaya putih baru dalam bentuk X di atas kantor pusat perusahaan di San Francisco pada Jumat, Associated Press (AP) melaporkan bahwa kota tersebut telah memutuskan untuk meluncurkan penyelidikan atas kekhawatiran terkait tanda tersebut instalasi yang mungkin telah melanggar aturan.
Seperti diketahui, logo X menggantikan burung Twitter yang ikonik saat Musk melanjutkan upaya untuk mengubah citra platform media sosial yang ia beli pada Oktober tahun lalu.
Baca Juga:
Bertenaga Nuklir, NASA Siapkan Roket DRACO untuk Perjalanan Manusia ke Mars
Dikutip dari Digital Trends, menempatkan tanda sebesar ini di atas gedung San Francisco memerlukan izin. Tampaknya perusahaan belum mendapatkan izin untuk memasang logo X tersebut.
Seorang juru bicara Departemen Inspeksi Bangunan kota mengatakan kepada AP bahwa instalasi semacam itu memerlukan izin untuk alasan keamanan dan juga untuk memastikan “konsistensi dengan sifat bangunan yang bersejarah.”
Juru bicara menambahkan, “Perencanaan peninjauan dan persetujuan juga diperlukan untuk pemasangan tanda ini. Kota membuka pengaduan dan memulai penyelidikan".
Musk menuliskan tweet pada hari Sabtu bahwa meskipun ada "banyak insentif" untuk memindahkan kantor pusat X dari kota California, dia bersikeras bahwa perusahaan akan tetap berada di "San Francisco yang indah".
"Banyak yang telah menawarkan banyak insentif untuk X (fka Twitter) untuk memindahkan kantor pusatnya dari San Francisco,” tulisnya.
"Selain itu, kota ini berada dalam spiral malapetaka dengan satu demi satu perusahaan pergi atau pergi. Oleh karena itu, mereka berharap X juga akan pindah. Kita tidak akan. Anda hanya tahu siapa teman sejati Anda saat chip sedang down. San Francisco, San Francisco yang indah, meskipun yang lain meninggalkanmu, kami akan selalu menjadi temanmu," jelasnya.
Baca Juga:
Penggabungan Indihome ke Telkomsel 'Memakan Korban'?
Di seluruh produk online-nya, tim Musk telah menghabiskan seminggu terakhir mengganti burung ikonik Twitter dengan simbol X baru sebagai bagian dari upaya rebranding besar-besaran.
Rencana jangka panjangnya adalah mengubah X menjadi apa yang disebut "aplikasi segalanya" yang menawarkan berbagai layanan di bawah satu atap, mirip dengan WeChat China.