Technologue.id, Jakarta - Pemilik baru Twitter, Elon Musk membuat prediksi menggegerkan mengenai kelangsungan perusahaan yang baru dibelinya tersebut.
Di hadapan para karyawan dalam sebuah acara internal, CEO Twitter itu mengungkapkan akhir perusahaan media sosial yang berujung pada kebangkrutan.
Baca Juga:
Elon Musk Pasang Harga Centang Biru di Twitter, Berapa?
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah email blast ke karyawan, di mana Musk memperingatkan bahwa Twitter mungkin tidak bisa bertahan dari penurunan ekonomi yang akan datang jika gagal meningkatkan pendapatan melalui fitur langganan.
Twitter memang tengah mengalami penurunan pendapatan akibat pemasukan iklan yang berkurang. Basis pengguna dan pendapatan iklannya kecil dibandingkan dengan saingan media sosial seperti Facebook dan TikTok.
Reuters melaporkan bahwa kekacauan di Twitter juga dipicu oleh hengkangnya sejumlah eksekutif penting, seperti Chief Information Security Officer dan Yoel Roth selaku Head of Trust & Safety.
Baca Juga:
Elon Musk Resmi Ambil-alih Twitter Seharga Rp685 Trilliun, Bos Lama Dipecat
Roth mengawasi platform Twitter terhadap ujaran kebencian, informasi yang salah, dan spam. Dalam bio akun Twitter-nya saat ini, dia menuliskan riwayat sebagai "Mantan Kepala" di perusahaan tersebut.
Lalu, Chief Privacy Officer dan Chief Compliance Officer juga pergi dari perusahaan, menurut pesan internal Slack. Satu orang yang memutuskan untuk tinggal setidaknya untuk saat ini adalah Robin Wheeler, eksekutif iklan teratas perusahaan.