Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Elon Musk Rela Beri Rp15 Triliun Demi Ubah Nama Wikipedia Jadi Dickipedia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Elon Musk berkuasa atas platform X (dulunya bernama Twitter) usai akuisisi yang terjadi pada Oktober 2022 senilai USD44 miliar.

Dengan X, pendiri SpaceX dan Tesla itu memposting di platform mikroblog secara teratur, sering kali membuat penasaran pengguna di seluruh dunia.

Baca Juga:
BAKTI Kominfo: Meski Proyek HBS Dihentikan, Negara Tidak Alami Kerugian

Baru-baru ini, miliarder tersebut mengatakan bahwa dia akan membayar Wikipedia USD1 miliar atau sekitar Rp15 triliun lebih jika media ensiklopedia digital itu mengubah nama.

“Saya akan memberi mereka satu miliar dolar jika mereka mengubah nama mereka menjadi Dickipedia,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia akan melakukannya “demi kepentingan akurasi.”

Ketika seorang pengguna mendesak Wikipedia untuk melanjutkan perubahan nama, Musk menetapkan syarat lain. "@Wikipedia, Lakukan! Anda selalu dapat mengubahnya kembali setelah Anda mengumpulkannya," kata pengguna tersebut.

Miliarder tersebut kemudian menjawab, "Minimal satu tahun. Maksudku, aku bukan orang bodoh, haha".

Di postingan lainnya, ia membagikan tangkapan layar beranda Wikipedia yang menyebutkan "Wikipedia tidak untuk dijual" dan "permohonan pribadi dari Jimmy Wales".

Musk menambahkan, "Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Wikimedia Foundation menginginkan begitu banyak uang? Tentu saja uang itu tidak diperlukan untuk mengoperasikan Wikipedia. Anda benar-benar dapat memasukkan salinan seluruh teks ke dalam ponsel Anda! Jadi, untuk apa uang itu?".

Baca Juga:
Alasan Xiaomi Belum Mau Boyong Seri Mix Fold ke Indonesia

Musk, dalam postingan lanjutannya tampak menuliskan sindiran dengan bertanya apakah emoji sapi dan kotoran dapat ditambahkan ke halaman Wikipedia.

SHARE:

Peminat Makin Banyak, Kenapa MG Belum Jual Maxus 9?

CEO Perusahaan Teknologi Investasi Triliunan ke Indonesia, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya