Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tokopedia Ungkap Empat Tren Desain UX di Kala Pandemi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Beragam tren baru mulai bermunculan seiring dengan hadirnya virus mematikan Covid-19. Hal ini dipicu oleh pembatasan fisik untuk memutus rantai penyebarannya.

Tren yang paling dirasakan banyak orang adalah kegiatan belajar dan bekerja dari rumah. Namun tak banyak uang tahu bahwa tren baru juga hadir untuk desain User Experience (UX).

Senior UX Researcher at Tokopedia, Ananda Nadya menyebut setidaknya ada empat tren UX yang tengah hits di masa pandemi ini. Hal ini ia ungkapkan dalam acara Hangout @ Tokopedia, Rabu (17/2/2021).

Baca Juga:

Tren Teknologi yang Muncul Akibat Pandemi

Tren UX pertama adalah Digital Health. Tren ini tengah booming, seperti fitur pemantau detak jantung, timbangan pintar dan touchless interaction untuk menghindari sentuhan dari Alexa.

Tren kedua ada VR dan AR. Saat ini ada tren tour virtual yang memungkinkan setiap orang mengunjungi museum secara virtual dari rumah menggunlam VR dan AR. Tren ini berkembang pesat karena dapat membantu menghilangkan kejenuhan di masa seperti sekarang.

Selanjutnya adalah Immersive Virtual Event. Tak berbeda jauh dengan tren tour secara virtual, tren ini juga bertujuan untuk menghindari kerumunan sekaligus memberikan hiburan dengan menyelenggarakan event yang biasa digelar secra langsung menjadi daring.

Baca Juga:

2021, Ponsel 5G Diprediksi jadi Tren Di Indonesia


Yang terakhir Advanced Personalized. Contohnya adalah fitur autoplay Netflix. Di mana para pengguna terkadang merasa cocok dengan film yang ditampilkan Netflix secara otomatis berkat algoritma pengenalan kebiasaan pengguna.

"Situasi yang berubah tentu trennya juga akan berubah. Di masa pandemi sekarang, orang banyak yang menggunakannya (empat tren UX di atas) dan mereka beradaptasi dengan itu," kata Ananda.

SHARE:

Pria Divonis 18 Tahun Penjara Akibat Pakai AI Bikin Konten CSAM

Ini Alasan iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia