Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Gejala Parkinson Bisa Dideteksi Pakai Smartwatch
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tim UK Dementia Research Institute dari Universitas Cardiff, Inggris, menemukan fakta bahwa jam tangan pintar atau smartwatch dapat membantu mendiagnosis penyakit Parkinson hingga tujuh tahun sebelum gejala muncul.

Sekitar 30% populasi Inggris memakai jam tangan pintar, kata pemimpin studi Dr Cynthia Sandor. Hal ini memudahkan para peneliti dalam menawarkan cara yang tepat dan mudah bagi pengguna untuk mengidentifikasi Parkinson tahap awal.

Tim peneliti menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data dari 103.712 pemakai jam tangan pintar.

Baca Juga:
Smartwatch Bisa Deteksi Awal Covid-19 Sebelum Gejala Muncul

Peneliti melacak kecepatan pergerakan pengguna selama satu minggu, mulai dari tahun 2013 sampai 2016. Diharapkan temuan ini pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat skrining Parkinson.

"Kami telah menunjukkan di sini bahwa satu minggu data yang diambil dapat memprediksi kejadian hingga tujuh tahun ke depan," katanya.

"Dengan hasil ini, kami dapat mengembangkan alat skrining yang berharga untuk membantu deteksi dini Parkinson. Ini berimplikasi baik untuk penelitian, dalam meningkatkan rekrutmen ke dalam uji klinis, dan dalam praktik klinis, dalam memungkinkan pasien untuk mengakses perawatan pada tahap awal, di masa depan, ketika perawatan tersebut tersedia," jelasnya.

Studi tersebut menggunakan data dari UK Biobank, sebuah database kesehatan yang mendalam dari lebih dari setengah juta orang.

Baca Juga:
Viral Video Nakes Joget TikTok Ungkap Gejala Gangguan Jiwa

Dr Kathryn Peall, yang mengerjakan penelitian tersebut, mengatakan kepada BBC News bahwa hal itu diyakini akurat untuk membedakan Parkinson dari hal-hal lain yang mungkin memengaruhi pergerakan, seperti usia tua atau kelemahan.

"Kami membandingkan model kami di sejumlah gangguan yang berbeda, termasuk jenis gangguan neurodegeneratif lainnya, individu dengan osteoarthritis, dan gangguan gerakan lainnya, antara lain, keuntungan dapat bekerja dengan dataset seperti UK Biobank," katanya.

"Hasil dari individu yang didiagnosis dengan penyakit Parkinson berbeda," terangnya.

Melalui penelitian ini, Dr Kathryn Peall berharap akan ada terapi baru yang bisa memperlambat perkembangan penyakit tersebut.

SHARE:

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia

Kinerja Keuangan Grup GoTo Setelah TikTok Shop Bergabung