Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Bakal Hapus Data Penjelajahan Pengguna di Mode Incognito
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa menggunakan mode incognito atau mode "penyamaran” pribadi akan lebih aman. Hal ini dikarenakan mode incognito di browser Chrome dikatakan tidak menyimpan informasi dan riwayat website yang dikunjungi.

Kabar terbaru membuat kita menyadari bahwa mode incognito tampaknya tidak benar-benar menjaga privasi penggunanya. Google mengatakan akan menghapus jutaan catatan aktivitas penjelajahan pengguna sebagai bagian dari penyelesaian gugatan class action yang menuduh Google melacak orang-orang tanpa sepengetahuan mereka.

Kasus tersebut, yang diajukan pada tahun 2020, menuduh unit Alphabet Inc secara diam-diam mengumpulkan data dari orang-orang yang menggunakan browser web Chrome yang populer dalam mode penjelajahan “penyamaran” pribadi. Meskipun fungsi tersebut memungkinkan pengguna menonaktifkan pengumpulan data saat menggunakan browser Chrome, alat Google lainnya yang digunakan oleh situs web, seperti teknologi periklanan, tetap mengambil data mereka, dikutip dari Time.

Google Bikin Incognito Mode di Chrome Makin Sulit Dideteksi
Ilustrasi Incognito Mode (Source: Imgur.com)

Google yang setuju untuk menyelesaikannya pada bulan Desember, akan menghapus “miliaran” catatan data yang mencerminkan penjelajahan pribadi seseorang, menurut rincian yang dipublikasikan pada Senin dalam pengajuan di pengadilan federal San Francisco. Google juga mengatakan pihaknya membuat beberapa perubahan pada pengungkapan untuk memperjelas cara data orang dikumpulkan serta aktivitas apa yang terlihat oleh situs web saat pengguna menjelajah dalam mode “penyamaran” atau incognito.

Perusahaan juga setuju selama lima tahun ke depan untuk mengizinkan pengguna mode penyamaran memblokir cookie pihak ketiga. "Kami dengan senang hati menyelesaikan gugatan ini, yang kami yakini tidak ada gunanya,” kata Jose Castaneda, juru bicara Google, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Rumor Fitur iOS 18 yang Bakal Diungkap Apple di WWDC 2024

“Kami tidak pernah mengaitkan data dengan pengguna saat mereka menggunakan mode penyamaran. Kami dengan senang hati menghapus data teknis lama yang tidak pernah dikaitkan dengan individu dan tidak pernah digunakan untuk personalisasi dalam bentuk apa pun," jelas Google.

Meskipun penggugat meminta ganti rugi sebesar USD5 miliar, penyelesaiannya tidak mencakup pembayaran dari Google. Individu akan dapat menuntut ganti rugi dengan mengajukan keluhan mereka sendiri terhadap Google di pengadilan negara bagian AS, menurut dokumen pengadilan. Sekitar 50 orang telah melakukannya, kata pengacara penggugat.

SHARE:

Inovasi Hair Type Analysis Bertenaga AI di Bidang Produk Perawatan Rambut

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia