Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Turut Peringati Kelahiran Raden Dewi Sartika
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google kembali menghadirkan sketsa pahlawan Indonesia dalam gambar doodle hari ini, Minggu (4/11/16). Menyuguhkan tokoh yang dikenal dengan perintis pendidikan untuk kaum wanita dan diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1966. Oleh karena itu Google turut peringati hari kelahiran Raden Dewi Sartika yang ke-132 tahun. Pada gambar Google doodle di atas terdapat sosok Dewi Sartika yang sedang berdiri seperti mengajarkan ke enam anak-anak muridnya, diiringi juga dengan tulisan Google dan alfabet. Bila mengingat sejarah ibu Raden Dewi Sartika beliau lahir di Bandung 4 Desember 1884, ia merupakan puteri dari suami-istri Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Sewaktu kecil Dewi Sartika sudah menunjukan bakatnya dalam dunia pendidikan seperti praktik di sekolah hingga belajar baca-tulis. Dewi Sartika asli kelahiran dari keluarga Priyayi Sunda, meskipun bertentangan dengan adat, orang tua Dewi Sartika bersikukuh ingin menyekolahkannya di Sekolah Belanda. Namun, setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya yang menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya itu ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda. [caption id="attachment_10578" align="alignnone" width="384"]Raden Dewi Sartika, Pahlawan Nasional; Perintis pendidikan wanita (Source: Wikipedia) Raden Dewi Sartika, Pahlawan Nasional; Perintis pendidikan wanita (Source: Wikipedia)[/caption] Sedangkan di jaman dahulu ironisnya untuk mendapatkan pendidikan itu sangat sulit. Setelah Dewi Sartika remaja dan mendapatkan ilmu, sehingga mendorongnya ingin memberikan pelajaran yang telah ia dapatkan kepada kaum perempuan. Perjalanan Dewi Sartika untuk mewujudkan cita-citanya tidak mudah, karena Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu membuat pamannya yang sebagai Bupati Martanagara mengalami kesulitan dan khawatir. Tetapi seiring perjalanan waktu dan meyakinkan pamannya, akhirnya diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan. Pada tahun 1902, Dewi Sartika mengajar memberikan materi pelajaran seperti merenda, memasak, menjahit, membaca, menulis dan sebagainya. Kemudian di tahun 1904 membuka sekolah yang bernama Sakola Istri (Sekolah Perempuan) yang diikuti 20 orang pada angkatan pertama. Hingga sampai tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri yang tersebar di kota-kota kabupaten se-Pasundan. Dan memasuki tahun ke sepuluh 1914 sekolahnya diganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri. Sampai bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan ulang tahun sekolahnya yang sudah berumur 25 tahun. Atas jasanya yang luar biasa, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia Belanda. Dewi Sartika pun menutup usia diumurnya yang ke 62 tahun pada 11 September 1947 di Tasikmalaya. Baca Juga: Google ikut Peringati Hari Sumpah Pemuda Wah, Google Ikut Rayakan Kelahiran Pak Raden 10 Tahun Lagi, Pemain E-commerce Indonesia Akan Punya Toko Fisik?

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp