Technologue.id, Jakarta - Google menonaktifkan Cloud Print sebelum berganti tahun dalam beberapa hari ke depan. Pengguna dapat mencetak halaman terakhirnya pada 31 Desember 2020.
Pengumuman penutupan layanan cetak online ini sebelumnya telah diberitahukan pada 2019. Google mengatakan sudah waktunya untuk bermigrasi jauh dari Cloud Print.
Baca Juga:
Aplikasi Video Streaming Quibi Tutup Layanan
Cloud Print adalah layanan yang memungkinkan pengguna mencetak sesuatu dari situs melalui Google Chrome. Sejak diperkenalkan pada 2010, Cloud Print telah menjadi layanan praktis, karena dapat berfungsi di desktop maupun ponsel. Pengguna pun dapat mencetak kapan dan di mana pun.
Ketika anda mencetak dengan layanan Cloud Print, dokumen tersebut akan disimpan dalam antrian di akun Google. Mereka kemudian dikirim ke printer yang terhubung ke akun Anda.
Sejumlah pengguna layanan tersebut pun menyampaikan kekecewaannya atas rencana penonaktifan Cloud Print. Pasalnya, mereka telah mengandalkan layanan tersebut untuk setiap mencetak dokumen.