Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Amazon Diprediksi Akan Tumbangkan Uber, Bagaimana Bisa?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Berbicara soal e-commerce, ada satu nama yang tak bisa disepelekan: Amazon. Perusahaan yang dinakhodai oleh Jeff Bezos itu kini merupakan e-commerce terbesar di dunia. Buktinya tahun kemarin, Amazon berhasil meraup revenue sebesar US$177,86 miliar (Rp2.614 triliun) dengan net income US$3 miliar (Rp44 triliunan). Dengan kekuatan kapital sebesar ini, bukan tidak mungkin Amazon melakukan manuver-manuver besar di industri teknologi dan digital. Product Manager Facebook sekaligus penulis buku, Parth Detroja, mempunyai pandangan sendiri soal masa depan Amazon.

Baca juga:

Amazon Mau Masuk Indonesia, Apa Kata Bukalapak?

Mengutip BusinessInsider.com (05/11/2018), Detroja memprediksi kalau Amazon akan dapat mengakuisisi Lyft, perusahaan transportasi online di Amerika Serikat, dalam 18 bulan ke depan. Lewat buku yang ia tulis bersama dua penulis lainnya, Swipe to Unlock: A Primer on Technology and Business Strategy, Detroja beralasan akuisisi ini bakal menguntungkan kedua belah pihak. Bagi Lyft, mereka bisa memanfaatkan Amazon untuk mempenetrasi pasar internasional dan lepas dari bayang-bayang Uber. Sementara Amazon dapat menggunakan Lyft dan jaringan mitranya untuk mengirimkan barang ke konsumen di kala mereka sedang tidak mengantarkan penumpang.

Baca juga:

Data Penjualan Amazon Dibocorkan Karyawannya Sendiri

Apabila prediksi ini benar-benar terjadi, Uber bisa jadi pihak yang kebakaran jenggot. Selain mitra mereka bisa tergiur oleh kompensasi lebih yang ditawarkan oleh Lyft, Amazon mungkin saja menjadi pemain besar di industri mobil tanpa awak dengan mengakuisisi teknologi self-driving Lyft, sektor yang ingin dirambah oleh Uber dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga:

Apple, Google, dan Puluhan Perusahaan Teknologi Dukung Transgender di AS

"Saya rasa, valuasi Uber akan berkurang secara substansial," jelas Detroja, terlebih jika akuisisi Amazon terhadap Lyft dilakukan sebelum Uber melantai di pasar bursa tahun 2019, tambahnya. Lyft sendiri berencana untuk IPO di tahun yang sama. Akan benarkah prediksi dari Detroja ini? Mari biarkan waktu menjawabnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun