Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bos Nintendo: Bikin Game Akan Makan Waktu Lebih Lama
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Bos Nintendo, dalam sebuah sesi tanya jawab pemegang saham menyebut bahwa pengembangan game kini semakin besar dan memerlukan waktu lebih lama dalam hal pengerjaannya.

"Hal itu tidak dapat dihindari," ujar Shuntaro Furukawa, dikutip dari Nintendolife.

Shuntaro Furukawa menyebutkan bagaimana pengembangan game saat ini "lebih lama, lebih kompleks, dan lebih maju" dan untuk menghadapi hal ini, Nintendo harus terus memperluas "sumber daya pengembangan" dan melakukan "investasi yang diperlukan".

Baca Juga:
Nintendo Buka-bukaan soal Kesiapan Peluncuran Switch 2

Senior Managing Executive Officer dan Corporate Director Nintendo, Shinya Takahashi menegaskan kembali bahwa peningkatan siklus pengembangan perangkat lunak "tidak dapat dihindari" seiring dengan kemajuan perangkat keras. Ia juga berpendapat bahwa Nintendo "berhasil" dalam upayanya mempersingkat siklus pengembangan secara keseluruhan dengan "terus meningkatkan lingkungan pengembangan.

Berbicara soal game Super Mario Bros Wonder, ini merupakan game yang dirilis di 2023, menandai "game Mario 2D baru yang pertama dalam 11 tahun". Walaupun baru dirilis tahun lalu, menurut Takahashi "bukan berarti Super Mario Bros Wonder terus dikembangkan selama hampir satu dekade".

Kesenjangan yang panjang antara rilis tersebut disebabkan oleh berbagai inisiatif dan penelitian. Berbeda dengan game seperti The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom dan rilis mendatang Metroid Prime 4: Beyond, yang bahkan dimulai ulang pada satu titik.

Furukawa berbicara tentang siklus pengembangan game ini menyusul komentarnya mengenai AI Generatif. Meskipun tren AI generatif nyaris membantu manusia di banyak hal, tetapi ada nilai yang tidak dapat diciptakan hanya dengan mengandalkan teknologi.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun