Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Centang Emas Twitter Dibanderol Seharga iPhone 14
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Twitter mulai mengundang para brand untuk mendaftar subscription "Verifikasi untuk Organisasi" yang secara efektif akan menggantikan proses verifikasi Twitter untuk pengguna bisnis. 

Brand dapat mendaftar untuk masuk ke daftar tunggu subscription ini dengan memasukkan data akun Twitter bisnis mereka dan detail kontak perusahaan.

Baca Juga:
Twitter Blue, Layanan Baru Twitter yang Mengembangkan Fitur-Fitur Menarik

Dengan mendaftar Verifikasi Organisasi, brand akan mendapatkan tanda centang emas untuk brand mereka, dan mendapat akses untuk mencantumkan logo brand mereka ke akun karyawan.

Sebelumnya, Twitter memang telah meluncurkan centang emas untuk akun bisnis pada Desember lalu, namun mengingat usaha Elon Musk untuk terus memonetisasi Twitter, tidak heran bahwa centang emas untuk verifikasi akun bisnis pada akhirnya akan dimonetisasi.

Hingga saat ini, Twitter masih belum memberikan tanggal pasti soal kapan program ini akan ditetapkan. Namun jika brand menginginkan akun bisnisnya tetap terverifikasi, pada akhirnya mereka harus mendaftar subscription tersebut karena centang biru yang berlaku saat ini akan segera dihapus dari akun lama yang telah diverifikasi.

Soal biaya, Twitter telah mempertimbangkan untuk mematok harga $1.000 per bulan atau sekitar Rp15 juta untuk centang emas. Sementara itu, akses verifikasi karyawan dengan mencantumkan logo brand ke akun Twitter karyawan akan dikenakan biaya tambahan sebesar $50 atau sekitar Rp 762.000 per akun.

Baca Juga:
Twitter Blue Sudah Tersedia Untuk Android

Harga ini telah dikomunikasikan oleh Twitter melalui email ke beberapa mitra brand pada awal Februari lalu dan pertama kali dicuitkan oleh konsultan media sosial Matt Navara lewat akun twitternya. Namun masih terbuka kemungkinan bahwa Twitter hanya sedang melakukan riset pasar dan masih mempertimbangkan reaksi pasar.

Walau mendapatkan pengakuan resmi dari Twitter dan memiliki indikator keaslian akun brand bagi pengunjung mungkin penting untuk sebuah brand, namun banderol harga Rp15 juta ++ per bulan rasanya terlalu berlebihan.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+