Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Digital Creative Millennials 2020 Ajak UMKM Manfaatkan Momentum Pandemi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tingkat digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih rendah. Namun pandemi Covid-19 justru menuntut para pelaku UMKM untuk terus berinovasi agar tetap dapat bertahan untuk dapat mengubah krisis ini menjadi peluang untuk tumbuh.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, per Juni 2020 baru 13 persen UMKM yang menggunakan platform digital seperti marketplace dan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produknya.

Adrian Gilrandy, Co-Founder PTS.SC, mengatakan bahwa usaha mikro perlu mengadopsi strategi baru untuk menjaga produktivitas dan mempertahankan pendapatan mereka di tengah pandemi Covid-19, salah satunya penetrasi penjualan digital. Hal ini lantaran masyarakat sudah mengenal dan lengket dengan internet.

"Tercatat 70 persen dari masyarakat Indonesia sudah going online, sudah bertransaksi secara online. Ini menjadi sebuah batu loncatan untuk dijadikan peluang bagi teman-teman UMKM untuk mengembangkan bisnisnya," ujat Agil dalam konferensi pers bersama Telkomsel, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga:
Telkomsel Wadahi UKM Jualan Online dalam Konsep 3D

Ia menjelaskan, ada sebagian UMKM yang melakukan transformasi digital secara baik justru di tengah krisis Covid-19 ini mampu meningkatkan bisnisnya dengan pertumbuhan sekitar 15-20 persen.

"Peluang ini yang ingin dijadikan momentum dan sesuai dengan visi Digital Creative Millennials bahwa Telkomsel bersama dengan PTS ingin membangun ekosistem digital untuk UMKM yang berbasis kolaborasi. Kenapa kolaborasi ini penting? Karena UMKM kalau mau maju kuncinya tidak bisa sendiri-sendiri dan harus bergandengan bersama-sama," tutur Agil.

Akibat pandemi, DCM 2020 sendiri diakui dimulai pada semester kedua. Mereka mengawali rangkaian event yang baru berjalan dua periode ini dengan proses kurasi lebih dari 400 brand.

Tahap selanjutnya, DCM menggelar program edukasi berupa webinar dan workshop untuk membahas konten-konten relevan terhadap kebutuhan brand local untuk tumbuh.

"Yang menarik, di DCM 2020 ini kita tidak hanya memberikan program edukasi tapi juga direct support. Karena untuk tumbuh, brand-brand lokal ini membutuhkan sisi-sisi technical seperti bagaimana branding, membantu aktivitas production, dan logistic activity untuk menunjang bisnis mereka," jelasnya.

Baca Juga:
Pacu Penjualan, Telkomsel Hadirkan Program Insentif bagi Mitra Strategis

DCM 2020 pun memiliki eksibisi khusus yang tahun ini digelar secara virtual bernama bertajuk Fash Futur Festival (FFFest). FFFest adalah konsep belanja virtual secara tiga dimensi (3D) yang pertama kali digagas di Indonesia.

FFFest merupakan hasil kolaborasi PTS.SC dengan operator telekomunikasi Telkomsel. Denny Abidin, Vice President Corporate Communications Telkomsel, menuturkan bahwa lewat FFFset ini, Telkomsel ikut andil dalam mendukung dan memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk terus produktif di tengah pandemi COVID-19.

“Kami memahami kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi. Maka dari itu, sesuai dengan salah satu peran Telkomsel sebagai leading digital telco company yang menjadi ecosystem builder, kami ingin mendorong serta memfasilitasi para pelaku UMKM dengan berbagai produk digital kami, salah satunya melalui kegiatan FFFest ini,” ujar Abe.

Denny menyampaikan, melalui FFFest, Telkomsel untuk pertama kalinya menghadirkan pengalaman belanja daring secara tiga dimensi yang memamerkan produk-produk UMKM.

Pengunjung diajak merasakan pengalaman belanja virtual yang futuristik dan merasakan euforia belanja layaknya berjalan di galeri yang dirancang oleh seniman dan desainer lokal.

Pengalaman belanja daring yang berbeda dari biasanya ini dapat diakses di fffest.co sejak 26 November hingga 27 Desember 2020.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun