Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dikenal Gara-gara CEO-nya Jadi Koboi Jalanan, Apa Itu Startup Restock?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Nama startup Restock.id ikut terseret dalam insiden penodongan pistol oleh pengemudi Toyota Fortuner di Jalan Kolonel Sugiono, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Jumat (2/4) dini hari kemarin.

Hal ini karena sang CEO sekaligus Co-founder Restock, Muhammad Farid Andika (36) menjadi pelaku tabrak lari tersebut.

Restock sendiri telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan sejak Agustus 2019.

Baca Juga:
“Koboi Jalanan” Tabrak Lari Ternyata CEO Restock.id

Melansir situs resmi perusahaan, Restock.id merupakan platform P2P lending pertama di Indonesia yang menyediakan akses pembiayaan terhadap UMKM dengan skema inventori usaha sebagai jaminan dalam proses pembiayaannya.

Sejak berdiri, Restock telah berhasil menyalurkan pembiayaan sampai dengan Rp 247 miliar kepada lebih dari 50 UKM ritel di Indonesia.

Selain fokus kepada UMKM, Restock juga membuka peluang kepada masyarakat yang ingin berinvestasi dengan memberi pembiayaan untuk memperoleh hasil yang menarik dan sepadan dengan risiko yang ada.

"Kami memosisikan diri bukan hanya sebagai platform pembiayaan, tetapi juga sebagai rekan belajar dan diskusi dalam membuat keputusan usaha yang dapat berdampak besar terhadap finansial dan pertumbuhan usaha mereka," ujar Farid dalam keterangan resmi pada 22 Februari 2021.

Restock dibangun oleh orang-orang yang telah berpengalaman secara profesional dalam dunia finansial dan teknologi.

Baca Juga:
Viral Koboi Jalanan Duren Sawit, Acungkan Pistol ke Warga

Pada bulan Februari 2021, Restock.id mendapatkan seed funding sebesar US$ 1 juta. Pendanaan itu dipimpin oleh venture capital lokal yaitu Tunas Nusantara Kapital TNK beserta Silverbacks Ventures dan sejumlah angel investor pada tahun 2020.

Dengan adanya pendanaan baru ini, ke depan Restock berencana untuk membangun ekosistem dan produk-produk digital lainnya di lingkungan e-commerce seperti Warehouse Management System (WMS), Point of Sales (POS) dan pergudangan serta logistik.

Hal itu untuk dapat membantu para penjual online agar dapat berkembang dalam sebuah digital closed loop ecosystem.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun