Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ditinggal Bos Keamanannya, Facebook Tak Akan Cari Pengganti
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Keamanan menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi penggiat industri digital, seperti Facebook. Namun kali ini, Facebook kehilangan salah satu orang penting yang bertanggung jawab terhadap keamanan platformnya. Mengutip dari TheVerge (01/08/2018), Alex Stamos yang saat ini masih menjabat sebagai Chief Security Officer (CSO) dikabarkan bakal meninggalkan Facebook pada akhir bulan Agustus 2018. Pemberitahuan tersebut datang sehari setelah Facebook mengumumkan siapa orang yang menggunakan platformnya untuk melakukan manipulasi politik di Amerika Serikat.

Baca juga:

Sahamnya Terjun Bebas, Facebook Segera Bangkrut?

Walaupun menduduki posisi penting, Facebook rencananya tidak akan mencari pengganti Stamos. Ini artinya, mereka tidak akan lagi punya seorang CSO. Sebagai gantinya, seluruh tim Facebook akan dilatih untuk bisa menangani masalah keamanan, termasuk penggunaan akun palsu untuk memanipulasi isu politik.

Baca juga:

Batal Kembangkan Drone Penyedia Internet, Facebook Bikin Satelit

"Kami tidak akan merekrut CSO baru. Pasalnya, sejak awal tahun ini, kami sudah membekali kemampuan keamanan kepada security engineer, analis, investigator, dan spesialisasi lainnya yang termasuk dalam tim produk dan engineering agar mereka bisa memberikan solusi untuk ancamanan keamanan yang kami hadapi," kata juru bicara Facebook via e-mail.

Baca juga:

Awas, Laman Facebook Palsu Banyak Gentayangan!

Stamos sendiri direkrut oleh Facebook pada tahun 2015 silam. Ia sebelumnya pernah bekerja untuk Yahoo pada posisi yang sama dan mengundurkan diri setelah menemukan bahwa perusahaan tersebut telah membangun sistem untuk melakukan pemindaian e-mail milik pemerintah Amerika Serikat.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun