Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Proyeksi Belanja Iklan Digital Capai Rp48 Triliun, Brand Wajib Tahu Risiko Ini
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - DoubleVerify (DV) pada hari ini, Selasa (30/1/2024) mengulas hasil studi dari laporan "Raising the Bar in APAC: How Media Quality and Performance Drive Outcomes" yang digarap bersama dengan WARC. Studi ini berguna bagi para pemasar atau brand agar belanja iklan mereka efektif menyasar target audiens secara akurat.

"Indonesia adalah pasar yang besar dengan segala bentuk potensi dan peluang bisnis digital yang besar. Di tengah kondisi lanskap periklanan dan digital yang terus berkembang, pengeluaran nilai belanja iklan di Indonesia tercatat hingga mencapai nilai sekitar USD2,565 juta (sekitar lebih dari Rp40 triliun) dan di tahun ini, nilai belanja iklan digital di Indonesia diproyeksikan akan mencapai lebih dari USD3,051 juta (atau sekitar lebih dari Rp48 triliun)," kata Muhammad Arif Bijaksana, Business Director, Indonesia, DoubleVerify.

Baca Juga:
Redmi Note 13 Series Segera Masuk Pasar Indonesia

Walaupun potensi pertumbuhan belanja iklan digital di kawasan Asia Pasifik terbilang besar, pengiklan perlu melindungi investasi mereka dengan melakukan verifikasi berkala. Verifikasi ini penting di semua saluran digital, agar perusahaan tidak berisiko membuang-buang investasi mereka.

Kualitas media juga harus menjadi dasar dari setiap kampanye periklanan. Selain itu, pemasar juga membutuhkan edukasi lebih tentang verifikasi, agar pemasar maupun brand mampu memaksimalkan performa kampanye periklanan mereka, demi menjangkau target yang lebih luas secara lebih efektif.

Di dalam laporan tersebut, DV mengungkapkan sejumlah temuan menarik yang relevan dan bermanfaat bagi pelaku industri periklanan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia guna meningkatkan performa periklanan. Sejumlah temuan tersebut antara lain, ada minat yang besar terhadap media sosial di seluruh wilayah Asia Pasifik.

Sebanyak 60% pengguna media sosial dunia ada di wilayah Asia Pasifik. Menarik untuk melihat bagaimana media sosial berkembang dari koneksi pertemanan ke ranah perdagangan.

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+