Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Galaxy S23 Cuma Pakai Snapdragon 8 Gen 2?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Samsung diprediksi akan menggunakan sumber tunggal untuk chipset saat memproduksi seri Samsung Galaxy S. Bukan Samsung, tapi kabarnya mereka hanya akan memakai chipset buatan Qualcomm Snapdragon untuk Galaxy S23 series.

Dilansir dari Sammobile, Senin (11/7), informasi tersebut diungkap analis Ming-Chi Kuo. Diungkapkannya, Qualcomm kemungkinan akan menjadi pemasok tunggal chipset bernomor seri SM8550 untuk Galaxy S23.

Samsung menyerah menggunakan chip generasi terbaru buatannya sendiri, yaitu Exynos 2300. Galaxy S23 sepenuhnya akan diotaki chipset Snapdragon 8 Gen 2, bukan hanya menyediakan 70% dari chipset Qualcomm seperti pada Galaxy S22 yang diluncurkan tahun ini.

Baca juga:
Samsung Galaxy S23 Akhirnya Hadirkan Kamera Selfie Beresolusi Lebih Tinggi

Adapun alasannya karena chipset Exynos 2300 kurang mampu menandingi Snapdragon 8 Gen 2. Selain itu, pengembangan AP khusus dengan kinerja tinggi dan konsumsi baterai rendah saat ini sedang berlangsung.

Perangkat seri SM8550 yang dibuat di TSMC akan jauh lebih kuat dan efisien daripada prosesor Samsung. Karena itu, seri S23 akan ditenagai oleh chipset Qualcomm. Perusahaan asal San Diego ini akan memimpin pasar SoC Android kelas atas tahun 2023.

Baca juga:
Kabar Buruk Terbaru Seputar Seri Samsung Galaxy S23

Sammobile menyebut, chipset Exynos Samsung telah bermasalah selama beberapa tahun terakhir. Menurut informasi, hal ini tidak lepas dari desain yang buruk atau proses fabrikasi yang mengecewakan.

Melalui keputusan dari Samsung itu, pangsa pasar Qualcomm di segmen kelas atas diprediksi akan meningkat. Sebab, prosesor buatan Qualcomm ini menawarkan pengalam dan kinerja yang lebih stabil dalam aplikasi maupun game.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun