Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Diremehkan Mantan Petingginya Sendiri
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, Google berupaya untuk masuk kembali ke Tiongkok. Namun, hal itu tidak akan mudah. Setidaknya, itulah yang diyakini oleh Kai-Fu Lee.

Baca juga:

Google Masuk China Tunggangi Startup Ini?

Mantan presiden Google untuk China itu pesimistis eks perusahaannya mempunyai peluang yang bagus kalau mau bermain lagi di Tiongkok. Saat berbicara di koferensi Disrupt 2018 di San Francisco, Lee menganggap manajemen Google sekarang belum memiliki bekal yang cukup untuk berkompetisi di pasar internet China yang sedang subur-suburnya nan keras. "Kalau mereka (Google) hendak bersaing dengan entrepreneur lokal yang bagaikan gladiator di 'Colosseum' ini (Tiongkok), saya tak yakin perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mempunyai peluang besar untuk sukses," katanya, seperti dilansir dari BusinessInsider.com (05/09/2018).

Baca juga:

Jika Berani Kembali ke Tiongkok, Baidu Bakal “Tendang” Google

Hal lain yang membuat Lee tak yakin adalah warganet China seperti tak membutuhkan search engine baru. Kata pria yang bekerja di Google sedari tahun 2005 sampai 2009 itu, dulu kompetitor utama Google cuma Baidu. Akan tetapi keadaannya sekarang berbeda, karena puluhan mesin pencarian telah muncul dan besar, seperti Taobao besutan Alibaba, Soso.com dari Tencent, sampai 360 Search dari Qihoo 360 Technology.

Baca juga:

Berusia 10 Tahun, Google Chrome bak Internet Explorer 6

Google sendiri bulan lalu telah mengonfirmasi rencananya untuk mengoperasikan lagi mesin pencarinya di China, setelah hengkang dari negeri tersebut 2010 silam. Alasan mereka saat itu meninggalkan Negeri Tirai Bambu adalah desakan pemerintah setempat untuk menyensor informasi yang ditampilkannya. Namun kini, Google mengaku siap berkompromi dan patuh pada aturan itu.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun