Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ingram Micro Gelar Security Day 2023 Bahas Pentingnya Keamanan Siber untuk Bisnis
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Ingram Micro pada hari ini, Selasa (24/10/2023) menyelenggarakan event Security Day 2023 dengan mengangkat tema Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age.

Acara tersebut berfokus pada kewaspadaan terkait isu keamanan siber. Mulia Dewi Karnadi Country Chief Executive, Indonesia, Ingram Micro menjelaskan lanskap digital yang dinamis yang didorong oleh pengadopsian teknologi terkini seperti Big Data hingga Kecerdasan Artifisial menjadi landasan kritikal bagi lahirnya keputusan-keputusan bisnis penting yang strategis.

Baca Juga:
Ditemukan 500 Email dan Situs Web Palsu Terkait Donasi Korban Konflik Israel-Hamas

"Sehingga, menjadi sangat jelas bahwa keamanan siber tidak lagi sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan mutlak bagi bisnis," ujar Mulia Dewi Karnadi.

Menurutnya, di era konektivitas yang tidak mengenal batas, melindungi perusahaan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kokoh hendaknya menjadi komitmen mendasar bagi seluruh enterprise dalam memperkuat ketangguhan dan menjamin keberlangsungan bisnis mereka di masa depan.

la menambahkan, Ingram Micro memahami seriusnya isu keamanan siber ini bagi seluruh sektor industri seiring dengan upayanya melakukan transformasi digital.

Ingram Micro membangun komitmen kuat untuk menghadirkan solusi keamanan siber yang tepat bagi bisnis di berbagai industri melalui pemahaman yang mendalam terhadap tantangan serta kebutuhan dunia bisnis serta portofolio solusi end-to-end yang lengkap berkat kemitraan yang luas dengan brand-brand IT dan keamanan siber terkemuka.

Beragam sektor industri, seperti layanan finansial, logistik, layanan kesehatan, hingga manufaktur, saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan keamanan siber. Tantangan- tantangan tersebut berpotensi membawa dampak serius terhadap reputasi, kepercayaan, dan kelaikan terhadap regulasi apabila tidak dikelola dan diantisipasi dengan tepat.

Di sektor layanan finansial, Ingram Micro menghadirkan serangkaian solusi yang mendukung sektor industri tersebut dalam memperkuat postur keamanan siber mereka, seperti Trellix Data Loss Prevention, Redhat Ansible, hingga Rapid7 InsightVM.

Di sektor logistik, di mana manajemen rantai pasokan mempunyai peranan krusial, Trellix CASB dan Menlo Security hadir dalam mendukung mereka mengatasi kerentanan di sistem digital. Di industri layanan kesehatan, di mana data pasien menjadi hal utama yang wajib dilindungi, Arcserve menghadirkan solusi keamanan bagi sektor ini.

Penting pula bagi sektor manufaktur untuk menerapkan langkah-langkah proaktif dan manajemen risiko yang baik guna memerangi maraknya ransomware dan kerentanan yang ditimbulkan akibat masih banyak digunakannya sistem usang di sektor ini.

"Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan manufaktur harus mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan kesadaran keamanan siber di antara karyawan, mengadopsi teknologi keamanan terkini, mengaudit dan memperbarui sistem secara teratur, serta menjalin kerjasama dengan mitra dalam rantai pasokan untuk memitigasi risiko," terang Mulia Dewi Karmadi.

Baca Juga:
Gapai.id Tingkatkan Potensi Pekerja Imigran dalam Ekosistem Global

"Kesadaran merupakan kunci dalam merespons ancaman keamanan siber yang semakin canggih saat ini. Semakin kita sadar, maka semakin kita mampu untuk mempersiapkan diri dan mengadopsi platform keamanan siber yang canggih," tutur Hans Tanit, Country Manager Trellix di Indonesia.

Trellix merevolusi deteksi dan respons terhadap ancaman dengan platform yang diklaim komprehensif dan terintegrasi. Dengan platform Trellix XDR, perusahaan dan tim keamanan sibernya bisa meminimalkan waktu respons terhadap ancaman, sekaligus mengurangi biaya dengan mengonsolidasi keamanan dan meningkatkan efisiensi.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun