Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ini Tantangan Keamanan Dasar yang Masih Hantui Cloud
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - IBM Security telah merilis data baru mengenai tantangan dan ancaman utama yang memengaruhi keamanan cloud. Hasilnya menunjukkan bahwa kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan tools cloud yang baru juga dapat mempersulit tim keamanan untuk mengendalikan pemakaiannya.

Menurut data survei dan analisis studi kasus IBM, masalah pengawasan keamanan dasar, termasuk tata kelola, kerentanan, dan kesalahan konfigurasi, masih menjadi faktor risiko utama yang harus diatasi perusahaan guna membantu mengamankan operasi yang semakin berbasis cloud.

Baca Juga:
Lawan Corona, IBM Hadirkan Superkomputer

Analisis studi kasus tentang insiden keamanan selama setahun terakhir pun menyoroti bagaimana penjahat siber menargetkan lingkungan cloud dengan customized malware, ransomware, dan lain sebagainya.

Bisnis saat ini sedang bergerak cepat dan memanfaatkan cloud untuk mengakomodasi permintaan tenaga kerja jarak jauh, terutama dengan adanya pandemi COVID-19 yang telah mengharuskan tenaga kerja untuk bekerja dari rumah, dan akan segera memasuki fase New Normal di mana lingkungan kerja tentunya akan berbeda dengan sebelumnya. Maka, penting bagi perusahaan untuk memahami tantangan yang timbul oleh transisi ini guna mengelola segala risiko.

Meskipun cloud banyak memungkinkan penyelenggaraan bisnis dan teknologi penting saat ini, pengadopsian ad-hoc serta manajemen sumber daya cloud juga dapat menciptakan kompleksitas bagi tim IT dan keamanan siber.

"Ketika dilakukan dengan benar, cloud memungkinkan keamanan difasilitasi sesuai skala yang dibutuhkan dan dibuat lebih mudah beradaptasi – tetapi sebelumnya, perusahaan harus menghilangkan asumsi lama dan fokus ke pendekatan keamanan baru yang dirancang khusus untuk teknologi baru ini dengan mengedepankan otomatisasi sebisa mungkin," ujar Tan Wijaya, President Director, IBM Indonesia, saat menggelar konferensi pers virtual, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga:
IBM PHK Karyawan

Menurut IDC, lebih dari sepertiga perusahaan membeli lebih dari 30 jenis layanan cloud dari 16 vendor berbeda pada 2019. Lanskap yang menyebar ini dapat menyebabkan kepemilikan keamanan yang tidak jelas di cloud, 'blind spot' pada kebijakan, dan potensi IT bayangan atau Shadow IT yang dapat memunculkan kerentanan dan kesalahan konfigurasi.

Meskipun revolusi cloud menghadirkan tantangan baru bagi tim keamanan, perusahaan yang bisa fokus pada model tata kelola yang lebih matang dan efisien untuk keamanan cloud dapat membantu kelincahan keamanan dan kemampuan untuk merespons mereka.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun