Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jangkau 160 Negara, JavaMifi Ingin Terus Ekspansi Cabang
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – JavaMifi, penyedia layanan komunikasi berbasis internet saat berpergian ke luar negeri terus melakukan ekspansi secara global. Salah satu ekspansi tersebut dilakukan dengan membuka kantor cabang operasional mereka di Jepang dan Thailand pada awal tahun 2019 ini. Startup ini optimis pendapatan di industri ini terus meningkat seiring dengan kecenderungan masyarakat Indonesia yang rajin berpergian ke luar negeri. Hal tersebut diperkuat data Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia yang memprediksi jumlah pelancong ke luar negeri tahun ini melebihi 10 juta.

Baca juga: 

Industri Travel WiFi Meroket, JavaMifi Ketiban Untung

“Jangkauan JavaMifi mencakup 160 negara yang berarti hampir seluruh negara di dunia. JavaMifi berusaha menjamin koneksi tetap terjaga saat liburan, bekerja atau ibadah di luar negeri. Fokus layanan adalah konektivitas lintas batas, sehingga dapat tetap terhubung antar negara yang akan membantu komunikasi saat di luar negeri. Kami akan terus berekspansi termasuk membuka cabang operasional baru di negara Asia lainnya demi memperkuat pasar Asia,” ucap Andintya Maris, Founder JavaMifi.

Baca juga:

Incar Wisman, JavaMifi Buka Gerai Resmi di Dua Bandara Indonesia

Layanan JavaMifi didukung oleh SIM Card internasional yang dapat digunakan di seluruh negara. Di setiap negara memang JavaMifi bekerja sama dengan lebih dari satu operator. Jadi jika salah satu operator tak sanggup menangani wilayah tertentu atau memiliki jangkauan yang buruk di suatu daerah, bisa otomatis beralih ke operator yang jangkauannya kuat. Traveler tidak lantas kehilangan koneksi karena masih bisa mengandalkan provider yang lain, sehingga bisa menjamin pengalaman pengguna yang terbaik. [caption id="attachment_49360" align="alignnone" width="673"]Perangkat JavaMifi (Endah/Technologue.id) Perangkat JavaMifi (Endah/Technologue.id)[/caption] Di Indonesia sendiri JavaMifi bekerja sama dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata dan Smartfren. Tarif yang dikenakan sesuai dari paket JavaMifi, yaitu mulai dari Rp25 ribu per hari tanpa melihat provider mana yang digunakan. Dengan demikian pengguna tak perlu dipusingkan dengan pilihan paket yang disediakan oleh operator atau harus berganti paket saat berganti jaringan. Berbagai inovasi pun telah diluncurkan JavaMifi, beberapa di antaranya adalah produk dan layanan yang diluncurkan tahun 2018 dan 2019, yaitu:
  1. JavaMiFi Pro yang merupakan pocket MiFi postpaid pertama di Indonesia. Target market dari JavaMiFi Pro adalah para frequent traveler yang dalam sebulan pergi ke luar negeri sekali atau lebih. Jadi mereka tidak perlu repot menyewa secara harian.
  2. China without VPN merupakan produk yang memudahkan traveler Indonesia ketika berada di negara Tiongkok. Pengguna tetap bisa mengakses aplikasi-aplikasi seperti WhatsApp, Google, Line, Instagram, dan segala aktivitas media sosial lainnya tanpa diblokir pemerintah Tiongkok.
Tentunya semua inovasi-inovasi yang diluncurkan oleh JavaMifi pada akhirnya akan mempengaruhi pengalaman terbaik bagi seluruh pengguna JavaMifi. Strategi pemasaran tetap pada kemitraan dengan beberapa pemain OTA (online travel agent) ternama dan JavaMifi Buddy. Java MiFi Buddy adalah brand ambassador digital yang menyasar pada travel blogger dan selebgram yang sesuai dengan karakteristik JavaMifi market itu sendiri.

Baca juga:

Kinerja Tumbuh Positif, Revenue Passpod Naik Drastis

Kini jumlah pengguna JavaMifi sudah melebihi 1 juta dan harapannya akan terus bertambah. Komposisi jumlah tersebut terdiri dari 60% outbound dan 40% inbound. Outbound adalah traveler yang ingin bepergian ke luar negeri, sementara inbound merupakan wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia. Rata-rata orang dari luar negeri melakukan pemesanan melalui website, karena memang mudah dan praktis.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun