Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Lacak dan Merekam, Spyware Rusia Nyamar Jadi Aplikasi Android
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Spyware Android yang menyamar sebagai aplikasi pengelola proses mungkin memiliki tautan ke grup peretas Rusia "Turla". Temuan itu disampaikan peneliti keamanan Lab52.

Grup tersebut telah ditetapkan sebagai pembuat APT (Advanced Persistent Threat) yang biasanya menunjukkan negara bangsa atau entitas yang disponsori negara yang menyimpan eksploitasi malware di jaringan komputer, untuk kemudian dapat tertidur dan mengirimkan informasi kepada pembuatnya untuk jangka waktu lama.

Laman Giz China menyebutkan, aplikasi Manajer Proses telah terdeteksi mengirim informasi ke alamat IP yang terkait dengan operasi Turla. Meskipun tidak dapat dibuktikan dengan pasti bahwa mereka milik grup atau informasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk tujuan jahat.

Setelah penginstalan, aplikasi mendapatkan sejumlah izin yang mencakup di antaranya:

  • Akses lokasi kasar
  • Akses lokasi bagus
  • Akses status jaringan
  • Akses status WiFi
  • Kamera
  • Layanan latar depan
  • Internet
  • Ubah pengaturan audio
  • Baca log panggilan
  • Baca kontak
  • Baca penyimpanan eksternal
  • Tulis penyimpanan eksternal
  • Baca status ponsel
  • Baca SMS
  • Rekaman suara
  • Kirim SMS

Seperti yang kalain lihat, sebagian besar merupakan ancaman serius terhadap privasi Anda jika digunakan dengan maksud jahat. Terutama pelacakan lokasi dan perekaman suara, tetapi kamera juga menggunakan izin.

Aplikasi ini agak tidak mencolok, ditandai dengan ikon "roda gigi" seolah-olah pengaturan dan aplikasi sistem, yang menghilang setelah pemberian izin yang disebutkan di atas secara otomatis. Aplikasi kemudian meluncurkan pemberitahuan terus-menerus di bilah status yang mungkin merupakan tanda bahwa ponsel Anda sedang diawasi.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun