Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Laporan Tahunan Titipku Berfokus pada Dampak ke Masyarakat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Titipku, aplikasi belanja dari pasar terdekat, kembali mengeluarkan laporan tahunan Impact Report Titipku 2024 untuk memberitahu publik tentang apa yang sudah dilakukan dan dicapai Titipku selama setahun ke belakang.

"Dimulai dari 2022, 2023, dan 2024, kami tetap menjaga agar tetap konsisten mengeluarkan laporan ini," ujar Henri Suhardja, Co-Founder dan CEO Titipku

Pada laporan tahun ini, Titipku membuat laporan yang fokus pada dampak kehadiran Titipku bagi stakeholder Titipku, yakni Kurir atau Jatiper, pedagang pasar atau Juragan, dan pelanggan atau Nitiper. Tak luput, laporan ini juga melihat poin-poin Sustainable Development Goals (SDG) apa saja yang sudah dicapai oleh Titipku.

Pada 2023, Titipku telah mengupayakan berbagai inovasi yang berfokus pada keuntungan
Bersama. Artinya, segala inovasi yang diciptakan tidak berpusat pada keuntungan bagi
Titipku semata, namun keuntungan itu juga harus dirasakan oleh masyarakat, Jatiper, dan
juga pedagang pasar.

Baca Juga:
Titipku Adakan Program "PEKERJA" Bagi Para Jatiper

Salah satu inisiatif yang muncul di 2023 adalah dibentuknya program Lapak Andalan,
Merchant Depo, dan gabungan Lapak Andalan + Depo. Inisiatif ini Titipku rasa sudah bisa
berdampak baik bagi peningkatan belanja di Titipku, peningkatan pendapatan pedagang,
peningkatan volume pengantaran oleh Jatiper, dan peningkatan kepuasan pelanggan. Lapak Andalan adalah pedagang unggulan Titipku yang dipilih untuk diiklankan secara lebih.

Sebagai gantinya, mereka dituntut untuk berkomitmen selalu menyediakan produk terbaik
bagi seluruh pesanan dari Titipku dan sebisa mungkin tidak menghasilkan komplain. Sementara Merchant Depo adalah program di mana Titipku “mem-booking” produk terbaik dari pedagang, sehingga ketika ada pesanan dari Titipku, pedagang bisa memberikan produk terbaik itu ke pelanggan Titipku.

Hasilnya, Lapak Andalan dan Merchant Depo menyumbang 65,5% transaksi setiap bulannya dari total keseluruhan transaksi. Sementara itu, Lapak Andalan dan Merchant Depo menyumbang 41,2% pelanggan baru setiap bulannya dari total jumlah pelanggan baru.

Peningkatan transaksi ini tentu juga meningkatkan pendapatan pedagang. Salah satu
peserta program, Lapak Joni Cahyono di Pasar Tomang Barat, tercatat mengalami
peningkatan pendapatan harian sebesar tiga kali lipat sejak bergabung dengan program ini.

Baca Juga:
Mengenal Jatiper, Mitra Titipku yang Memudahkan Pelanggan

Meningkatnya transaksi dari lapak yang tergabung di Lapak Andalan dan Merchant Depo ini
akhirnya berdampak pada tingginya order yang digarap oleh Jatiper. Alhasil, Jatiper juga bisa mendapat penghasilan lebih tinggi dari sebelumnya.

Lalu, karena program Lapak Andalan dan Merchant Depo berfokus pada kontrol produk
berkualitas, maka semua pelanggan yang berbelanja di lapak-lapak terbaik ini akan mendapat produk segar berkualitas. Hasilnya, tinjauan ke review di Google Play menunjukkan bahwa Titipku banyak mendapat review puas dari pelanggan.

Program-program dan inisiatif yang dilakukan Titipku juga telah berdampak positif bagi
bisnis Titipku sendiri. Sejak 2021 hingga laporan ini diturunkan, Annual GTV Titipku
meningkat sebesar 12 kali lipat. Lalu, peningkatan revenue tahunan juga meningkat sangat
signifikan, yakni 40 kali lipat. Terakhir, perbandingan revenue dan GTV menunjukkan
peningkatan sebesar 4x lipat.

Tak hanya itu, peningkatan pengguna Titipku juga semakin berimbang. Pada 2021, jumlah
pengguna Titipku didominasi oleh pengguna baru (98,1%), sementara sisanya adalah
returning dan winback customer. Hal ini dapat terjadi karena tahun 2021, Titipku banyak
memiliki program untuk pengguna baru. Pada 2024, persentase antara new customer,
returning customer, dan winback customer sudah seimbang di rata-rata angka 30%.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun