Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Modal Pelaku Industri Telco Hadapi Ancaman Resesi 2023
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pergantian tahun menyisakan beberapa minggu ke depan. Ancaman perlambatan ekonomi mulai membayangi pelaku industri termasuk bisnis digital dan telekomunikasi.

Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo RI, Dr Denny Setiawan mengatakan pada tahun 2023, tantangan bangsa Indonesia akan semakin kompleks dengan kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti. Meski demikian pemerintah optimis bangsa ini mampu melewatinya.

"Kami optimis dengan kolaborasi dan sinergi dari para stakeholder serta inovasi dari anak bangsa yang kreatif bisa jadi solusi. Selain akan memperkuat lokal konten Indonesia, juga akan membantu kondisi perekonomian Indonesia untuk terus bertumbuh," ujarnya, dalam Selular Digital Telco Outlook (SDTO) tahun 2023, di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga:
Hadapi Perlambatan Ekonomi, Bisnis Dituntut Investasi Sektor Teknologi

Memasuki tahun 2023, ada banyak tantangan di berbagai sektor industri utamanya Telekomunikasi karena adanya perubahan iklim ekonomi. Vice President Area Account Management Telkomsel, Samuel Pasaribu mengatakan bahwa perusahaan telah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tahun depan.

"Telkomsel mengedepankan komitmen yang sama untuk terus lampaui batas dan bergerak maju dalam memberdayakan Indonesia di tahun 2023. Telkomsel telah memastikan keberlanjutan roadmap perusahaan untuk menghadapi seluruh tantangan dan peluang tersebut dengan terus berinovasi menghadirkan ragam solusi produk dan layanan yang customer centric melalui penguatan tiga pilar digitalnya, yakni sebagai penyedia Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Service," kata Samuel.

"Sebagai penyedia Digital connectivity Telkomsel akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas hingga kualitas jaringan dengan menghadirkan konektivitas digital 4G/LTE dan 5G yang merata dan setara hingga pelosok negeri. Kemudian menghadirkan ragam paket broadband yang sesuai dengan kebutuhan dan katakter pelanggan, serta memberikan value lebih yang ditunjang dengan layanan bernilai tambah yang semakin mendukung kebutuhan konektivitas digital masyarakat dalam mundukung ragam aktivitas kesehariannya," sambungnya.

Lebih lanjut, sebagai penyedia Digital Platform, Telkomsel tak henti untuk terus berinovasi memberikan pengalaman seamless bagi pelanggan dalam mengakses produk dan layanan unggulan.

"Kemudian sebagai penyedia Digital Service Telkomsel akan terus memperluas portofolio lini bisnis digitalnya dengan menghadirkan inovasi layanan lintas sektor industri untuk mengakselerasi terbukanya lebih banyak peluang serta kemudahan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital terkini, yang akan memperkuat ekosistem dan industri digital Indonesia dan dapat memberi dampak signifikan dalam penguatan perekonomian digital bangsa," jelas Samuel.

Baca Juga:
Penyebab Nilai Investasi Startup Indonesia Makin Merosot

Sementara itu, Group Head Solutions Architect & Development, Aun Abdul Wadud mengatakan selama lima tahun ke belakang, XL Axiata berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnisnya di tengah banyaknya tantangan. Baik secara industri maupun secara global seperti adanya Pandemi Covid-19 yang berlangsung dari tahun 2020 hingga saat ini.

"Untuk dapat terus bertumbuh, di tahun 2023 perusahaan akan fokus kepada tiga pilar pertumbuhan. Kami akan terus meningkatkan penawaran Convergence sesuai dengan visi perusahaan," ujar Aun.

"Convergence kami akan berfokus pada dua segmen yaitu keluarga dan bisnis (solusi terpadu untuk SME). Kami juga akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan demi mendukung kualitas layanan yang lebih baik lagi. Kepuasan pelanggan tetap menjadi salah satu fokus utama kami sebagai hal yang membedakan kami dengan operator lain," sambungnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun