Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
NASA: Perlu Banyak Data dan Teknik Ilmiah untuk Memahami UFO
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Administrator NASA, Bill Nelson mengungkap terkait UFO atau unidentified flying object. Menurutnya, diperlukan lebih banyak data dan teknik ilmiah untuk membuktikan bahwa UFO benar-benar benda atau makhluk dari luar angkasa.

NASA merilis temuan dari penelitian selama setahun terhadap fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP), yang tidak menemukan bukti bahwa penampakan yang dilaporkan tersebut berasal dari luar bumi.

Baca Juga:
Ada Meteor di Langit Yogyakarta, Kemungkinan Jatuh di Samudera Hindia

"Hal yang dapat diambil dari penelitian ini adalah masih banyak hal yang perlu dipelajari," kata Nelson saat konferensi pers mengenai laporan tersebut.

"Tim studi independen NASA tidak menemukan bukti apa pun bahwa UAP berasal dari luar bumi, namun kami tidak mengetahui apa itu UAP," katanya.

Nelson mengatakan bahwa tujuan NASA adalah untuk "mengalihkan pembicaraan tentang UAP dari sensasionalisme ke sains" dan berbagi data dengan lebih transparan.

"Misi NASA adalah untuk mencari tahu hal-hal yang belum diketahui,” kata Nelson.

"Apa pun yang kami temukan, kami akan memberi tahu Anda," tambahnya.

Ketika didesak oleh wartawan mengenai apakah AS atau pemerintah lain menyembunyikan alien atau pesawat ruang angkasa lain, Nelson berkata: "Tunjukkan buktinya."

Pada bulan Juli, seorang mantan perwira intelijen AS menjadi berita utama ketika dia mengatakan kepada komite kongres bahwa dia "benar-benar" yakin pemerintah memiliki UAP serta sisa-sisa operator asing mereka.

Namun Nelson mengakui bahwa dengan adanya miliaran bintang di miliaran galaksi di luar sana, "Bumi lain" bisa saja ada.

"Ada daya tarik global terhadap UAP. Dalam perjalanan saya, salah satu pertanyaan pertama yang sering saya dapatkan adalah tentang penampakan ini. Dan sebagian besar daya tarik tersebut disebabkan oleh sifat yang tidak diketahui," kata Nelson.

Nicola Fox, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains dari badan tersebut mengatakan stigma publik seputar UAP menimbulkan hambatan dalam pengumpulan data ilmiah.

Baca Juga:
Muncul Trailer Game Final Fantasy VII: Rebirth, Rilis 29 Februari

“Kami adalah ilmuwan, kami menyukai data, dan jika ada sesuatu yang perlu dilaporkan, kami ingin masyarakat merasa bahwa mereka dapat melaporkannya,” katanya.

“Kami tidak menoleransi pelecehan apa pun yang diterima beberapa anggota panel, jadi kami tentu ingin pilot swasta, pilot komersial, pilot militer, merasa bahwa jika mereka melihat sesuatu, mereka perlu melaporkannya," tuturnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun