Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
NASA Prediksi Puncak Fenomena Hujan Meteor Leonid pada 17 November
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - NASA, badan antariksa Amerika Serikat (AS) merilis informasi yang mengungkap fenomena alam yang akan terjadi di November 2023. Fenomena alam ini salah satunya ialah hujan meteor.

NASA menyoroti beberapa fenomena alam menarik tidak hanya hujan meteor Leonid, tetapi juga pemandangan Venus, Jupiter, Saturnus dan bulan sabit yang indah, dikutip dari Digital Trends.

Baca Juga:
Inilah 7 Peringkat Smartphone Paling Laris Sepanjang 2023

Pada pagi hari di 9 November, NASA mengungkap pemandangan bulan sabit indah yang berada tepat di bawah Venus di langit pagi sebelum matahari terbit.

Seminggu kemudian, pada tanggal 17 November, Anda dapat melihat bulan sabit berada rendah di barat daya, di senja hari setelah matahari terbenam. “Berkat ilusi bulan, yang menyebabkan terbit atau terbenamnya bulan terlihat lebih besar, bulan sabit yang terletak rendah di dekat cakrawala sering kali tampak sangat menawan,” kata NASA.

Setelah matahari terbenam pada tanggal 20 November, Saturnus muncul. Lihatlah ke arah selatan untuk melihat planet ini tepat di atas seperempat bulan, dengan pasangan bintang terang Fomalhaut dan Altair yang bergabung. Empat hari kemudian, Anda akan melihat bulan hampir purnama di dekat Jupiter setelah matahari terbenam.

Menjelang akhir November, lihatlah Venus yang terbit di pagi hari dengan bintang Spica yang terang di dekatnya (sebenarnya Spica terdiri dari dua bintang besar yang mengorbit satu sama lain).

Sementara hujan meteor tahunan Leonid, hujan tersebut menampilkan partikel debu dari komet Tempel-Tuttle, mencapai puncaknya pada malam hari pada tanggal 17 November. Sebagian besar meteor terlihat antara tengah malam dan fajar pada tanggal 18.

Baca Juga:
Peran Konektivitas dalam Percepatan Transformasi Digital

"Leonid cenderung terang, dan banyak yang menghasilkan kereta panjang yang bertahan selama beberapa detik setelah kilatan cahaya awal,” kata NASA, seraya menambahkan bahwa untuk mendapatkan pemandangan terbaik, “temukan tempat yang aman dan gelap, jauh dari cahaya terang".

Sekadar informasi, NASA baru saja merilis aplikasi baru untuk iPhone dan Android yang semakin memudahkan untuk menemukan Stasiun Luar Angkasa Internasional saat melintas di atas kepala pada ketinggian sekitar 250 mil.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun