Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ogah Ngantor, Karyawan Google Tuntut Opsi Kerja Remote
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid 19 telah banyak merubah segala hal, termasuk bagaimana kita bekerja. Yang tadinya harus bekerja dari kantor, namun karena Covid banyak yang bisa bekerja dari rumah, termasuk para karyawan Google.

Dengan gaji yang tinggi, lingkungan kerja yang baik, dan kesempatan untuk bekerja pada teknologi mutakhir menjadikan bekerja di Google sebagai pekerjaan impian. Namun karyawan Google akhir-akhir ini kurang senang dengan peraturan baru yang membutuhkan mereka untuk bekerja dari kantor setidaknya tiga hari dalam seminggu.

Baca Juga:
Karyawan Google Bakal Makin Sulit Naik Jabatan

Diumumkan Maret lalu, kebijakan tersebut tidak disetujui oleh sebagian besar karyawan. Mereka menganggap bahwa bekerja di kantor tidak perlu dan mengganggu.

Salah satu kekhawatiran karyawan adalah kebijakan ini akan mempersulit mereka untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan personal mereka. Beberapa karyawan juga telah dipindahkan ke kota lain sejak mulainya pandemi, dan akan sulit bagi mereka untuk commute ke kantor selama tiga hari seminggu. Hal ini cukup masuk akal, mengingat harga sewa di Silicon Valley yang cukup tinggi.

Kekhawatiran lainnya adalah kebijakan ini akan merusak kultur perusahaan, dimana Google dikenal dengan kulturnya yang kolaboratif dan inovatif. Karyawan menganggap bahwa kebijakan tersebut akan mempersulit mereka untuk bekerja bersama dan berbagi ide.

Baca Juga:
Karyawan Google Keluhkan Peluncuran Bard Terlalu Buru-buru

Merespon hal ini, Google mengatakan bahwa mereka akan membuat beberapa pengecualian untuk kebijakan ini, contohnya karyawan yang sakit atau tinggal jauh dari kantor dapat berkeja dari rumah secara penuh.

Namun Google masih berkomitmen untuk tetap mempekerjakan karyawannya dari kantor.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun