Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Palo Alto Networks: Sektor Grosir dan Ritel Jadi Sasaran Utama Ransomware di Indonesia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Serangan cyber, termasuk ransomware patut diwaspadai oleh organisasi atau perusahaan karena riset menunjukkan kemampuan pelaku kejahatan siber ini mampu meningkat di tengah tren kecerdasan buatan (AI).

Riset Unit 42 Incident Response Report dari Palo Alto Networks mengungkap kecepatan serangan dari mulai compromise (akses tidak sah) hingga exfiltration (pencurian atau pemindahan data) meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan cybersecurity asal AS itu juga mengungkap pelaku cyber crime lebih terorganisir dan terspesialisasi.

Mereka (aktor ancaman siber) memahami dan menggunakan IT, tools cloud dan security dalam menjalankan aksinya terhadap target. Berdasarkan laporan Ransomware Leak Sites, terjadi peningkatan kasus dari 2679 di 2022 menjadi 3998 di 2023.

Selain itu, Palo Alto Networks juga mengungkap ransomware Lockbit 3.0 yang paling tinggi dalam kasus serangan siber di tahun lalu, melibatkan 928 kasus atau 23 persen dari total serangan.

Palo Alto Networks mengungkap bahwa sektor manufaktur menjadi yang paling diincar oleh para pelaku kejahatan siber, khususnya di wilayah ASEAN. Selain manufaktur, mereka juga menarget sektor wholesale & retail (grosir dan ritel) serta konstruksi.

Sedangkan di Indonesia, menurut data Unit 42 Ransomware Retrospective 2024, attacker menjadikan industri grosir dan ritel sebagai sasaran utama, diikuti sektor transportasi & logistik serta sektor utilitas & energi. Riset juga menunjukkan ASEAN didominasi oleh kelompok cybercriminal LockBit, sementara Indonesia jadi target grup ALPHV (BlackCat), LockBit 3.0 dan BianLian.

Baca Juga:
Serangan Malware Mobile Banking di Perangkat Android Meningkat Pesat

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun