Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pandemi, Permintaan Layanan Komputasi Awan Meningkat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seperti diketahui bersama, pandemi virus corona mengakselerasi adaptasi digital di seluruh sektor kehidupan termasuk sektor bisnis. Banyak masyarakat yang mulai mengalihkan usahanya ke arah online.


Alibaba Cloud bahkan melihat adanya peningkatan jumlah adopsi layanan komputasi awan miliknya. Dalam konferensi pers pada Kamis (10/9/2020), Vice President of Alibaba Group, Dr. Feifei Li mengatakan permintaan itu datang dari sektor finansial, edukasi, gaming dan hiburan.

Baca Juga:

Alibaba Hadirkan Layanan Database Cloud-native di Indonesia


Banyaknya perusahaan yang bermigrasi ke layanan komputasi awan ini menurut Feifei tidak lepas dari adanya manfaat dan solusi di tengah situasi seperti sekarang ini. Dimana infrastruktur yang dihadirkan dapat membantu operasional bisnis.


"Pandemi sangat berpengaruh signifikan pada cara orang menjalankan bisnis. Banyak bisnis yang melakukan akselerasi teknologi karena melihat manfaatnya di situasi pandemi saat ini," ujarnya.


Alibaba sendiri belum lama ini telah meluncurkan layanan database cloud-native untuk PolarDB dan AnalyticDB bernama Apsara. Produk ini hadir di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan bisnis meskipun dalam situasi pandemi.

Baca Juga:

Alibaba Luncurkan Buku Pedoman Bagi Pelaku Bisnis


Produk terbaru ini sudah digunakan oleh sejumlah startup yang tengah bertumbuh pesat di Indonesia seperti Kopi Kenangan, Akulaku dan Investree. Beberapa perusahaan lain seperti Dana, Adira, MAP, Bitraco, dan Lyto juga turut memanfaatkannya.


"Dengan adanya pandemi virus Corona ini kami melihat semakin banyak permintaan akan layanan komputasi awan dari berbagai macam industri. Mereka membutuhkannya agar bisnis tetap berjalan," pungkasnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun